Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kehadiran Michael Essien, Akankah Memberi Kabar Baik bagi Prestasi Persib?

15 Maret 2017   11:12 Diperbarui: 16 Maret 2017   16:01 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Michael Essien bersama Djadjang Nurjaman. Kompas.com

Berita bergabungnya mantan pemain Chelsea, Michael Essien, ke Persib Bandung, cukup menyita perhatian publik di negeri ini, khususnya para mania sepak bola, tentu saja. Hanya saja, selain mendapat eforia sambutan yang membahana, di sisi lain juga menyisakan tanda tanya.

Betapa tidak. Memang kehadiran pemain sepak bola asal Ghana yang yang memulai karir profesionalnya di klub Bastia, Perancis, itu diharapkan akan semakin meningkatkan gairah dan atmosfir persepakbolaan nasional, atawa paling tidak akan semakin mengangkat gengsi  Persib sendiri sebagai klub sepak bola paling kaya di Indonesia.

Dalam catatan penulis, bukan untuk kali ini saja klub sepak bola di Indonesia mendatangkan pemain yang pernah bicara di level dunia. Sederet nama pemain tercatat  pernah ikut meramaikan atmosfir sepak bola Indonesia.

Sebut saja nama Roger Mila, pesepak bola asal Kamerun yang bermain dalam pagelaran kejuaran piala dunia di tahun 1990 dan 1994, menjelang usianya bertambah tua (42) pernah memperkuat  klub Pelita Jaya, dan Putra Samarinda.

Pada tahun 1996, Pelita Jaya kembali mendatangkan mantan bintang Argentina di piala dunia 1978, Mario Kempes. Bagi para pecandu bola yang berusia 50 ke atas, barangkali masih ingat bagaimana kehebatan pemain yang satu ini ketika di final menjebol gawang Belanda. Hanya saja saat datang di Indonesia memang usianya sudah tidak muda lagi, tinggal nama besar saja yang disandangnya, apa boleh buat, Mario Kempes pun tak mampu memberi sesuatu yang berarti bagi prestasi sepak bola Indonesia.

Oleh karena itu, dengan nilai kontrak yang cukup fantastis di level sepak bola nasional, konon seperti desas-desus yang beredar hingga mencapai 800.000 euro atau sekitar Rp 11,3 miliar, berlabuhnya pemain yang mendapat julukan “Si Bison” karena memiliki stamina ekstra kuat di masa jayanya,  apakah akan mampu mendongkrak kembali nama besar Persib di kancah sepak bola Indonesia, sebagai jawara liga yang akan mulai digelar April mendatang misalnya, atawa justru malah sebaliknya, Persib yang sudah bebeakan , atawa jor-joran seperti itu malah hanya akan semakin kebobolan anggarannya gegara mengobati cedera yang kerap membekap pemain yang satu ini. Begitu juga dengan prestasinya, daripada memuncaki level jawara, justru malah terpuruk seperti di piala Presiden yang hanya berada di peringkat tiga.

Inilah masalahnya.

Di puncak kejayaannya, saat bergabung dengan Chelsea memang Michael Essien mampu mempersembahkan empat trofi Piala FA, satu gelar Piala Liga, satu Community Shield, dan Liga Champions.

Hanya saja saat pindah ke Real Madrid, dan AC Milan, tampaknya masa kejayaan Essien sudah mulai memudar. Terbukti tak satupun gelar terhormat dipersembahkannya bagi kedua klub sepak bola terkemuka di dunia tersebut.

Bahkan tatkala dia dikontrak dua musim oleh klub Yunani, Panathinaikos. Dia dibayar 800.000 euro per tahun, tertinggi sepanjang sejarah klub.Namun, cedera membuat dia gagal menunjukkan performa terbaiknya dan baru melakoni debut pada 21 November 2015. Dia hanya bertahan satu musim di Yunani. Pada akhir musim 2016, dia dilepas oleh Panathinaikos. Hanya, hingga Februari lalu, tarik ulur soal tuntutan dia akan gaji selama enam bulan yang tak dibayarkan masih diurus secara hukum.

Sebagai salah seorang ‘Bobotoh’ Persib, tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk menjatuhkan nama besar klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini. Barangkali boleh dikata hanyalah sebagai ungkapan kehawatiran semata. Janganlah kita terlena oleh eforia nama besar saja, tetapi perlu juga kita mengingatkan bahwa nilai uang yang lumayan besar untuk seorang Michael Essien harus dibayar lunas dengan suatu kebanggaan, kalau pun tidak sampai Persib ini bicara di level dunia, untuk tingkat Asia pun - sebagaimana pernah dirasakan Persipura, boleh juga. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun