Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Bagi-bagi Duit

4 November 2014   04:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak lama lagi, kata berita, harga BBM akan naik lagi. Artinya kita akan bisa makan enak lagi, seperti dulu waktu menerima BLT (Bantuan Langsung Tunai), yang kemudian diganti namanya jadi balsem (BLSM = Bantuan Langsung Sementara Masyarakat), “ kata Mang Jajang dengan mata berbinar.

“Benar tuh berita itu ?” tanya Madro’i, yang oleh kawan-kawannya biasa dipanggil Roy.

“Dasar tidak pernah nonton televisi, selalu saja ketinggalan berita,” sahut Mang Jajang sambil menyeruput kopinya. “ Seharusnya kenaikan BBM itu dilakukan SBY waktu mau pensiun dari Presidennya. Tapi kita-kita pan tidak tahu alasannya, sampai diganti sama Jokowi sekarang ini harga BBM masih tetap belum ada kenaikan. Rencananya tidak lama lagi Presiden Jokowi hendak menaikan harga BBM itu.”

“Kalau begitu Jokowi sama juga dengan SBY. Bagi-bagi duit buat rakyat yang tidak jelas statusnya. Saya yang jelas-jelas miskin, sejak ada BLT maupun BLSM tidak pernah dapat bagian. Sedangkan Bi Acah dan Mang Eto yang hidupnya serba berkecukupan, selalu dapat jatah. Aneh. Apa karena mereka masih keluarganya pamong desa ? Padahal bukan hanya saya saja yang tidak mendapat bagian, di desa kita ini masih banyak orang miskin seperti saya yang juga tidak pernah menerimanya.”

“Untung  saja di desa kita mah aman-aman saja. Di desa lain kita dengar orang yang tidak kebagian BLT dan BLSM melakukan unjukrasa ke kantor desa. Malahan katanya sampai ada Kades yang disuruh turun juga supaya berhenti dari jabatannya,” kata Madro’i.

“Masih menurut berita, cara Jokowi akan beda dengan SBY, Mang,” kata Mang Jajang, “Mereka yang menerima bantuan, tidak lagi harus antre di Kantor Pos. Tapi lewat Bank. Lagi pula bukan berupa uang tunai, melainkan berbentuk rekening. Dan ditujukan untuk perbaikan kesehatan dan pendidikan.”

“Iya, biar begitu juga saya mah tetap saja tidak bakal dapat bagian. Coba jawab, darimana jokowi dapat data orang miskin dari setiap desa kalau bukan dari data yang dulu. Kalau benar mau berpihak sama rakyat kecil, mustinya Jokowi mendata kembali dengan benar, mana rakyat yang benar-benar hidup miskin, dan mana rakyat yang hanya ngaku-ngaku miskin,” kata Madro’i ketus.

“Padahal saya ini nyoblos Jokowi waktu pilpres kemarin. Karena katanya dia berpihak sama wong cilik. Nah, sekarang dia sudah jadi Presiden, dan mau bagi-bagi duit sama rakyat miskin, kalau saya masih tetap tidak kebagian seperti BLT dan BLSM, rasa-rasanya kebangetan amat tuh Jokowi...” lanjut Madro’i dengan nada suara yang sepertinya kehilangan harapan.

Sesaat suasana di warung kopi menjadi sepi. Tak seorangpun angkat bicara. Sepertinya mereka hanya bicara dalam hatinya masing-masing saja. Mungkin tentang janji Jokowi yang akan berpihak kepada rakyat. Mungkin juga tentang sia-sianya dukungan mereka terhadap Jokowi di pilpres tempo hari, karena sampai hari ini mereka yang dirinya merasa sebagai rakyat miskin belum pernah didatangi petugas yang melakukan pendataan secara tepat dan akurat.

Bisa jadi pula di hati mereka berharap suatu hari nanti, sebelum BBM betul-betul naik, dirinya akan menerima bantuan dari Jokowi sebagaimana yang dijanjikannya.

Entahlah. Hanya smoga Pemerintahan Jokowi tidak lagi mengulang kesalahan SBY dalam pendistribusian bantuan langsung kepada rakyat miskin sebagaimana BLT dan BLSM.

Semoga***

Serial Obrolan di Warung kopi

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun