Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Hadiah Lebaran, Sesuatu yang Paling Diharapkan Anak-anak Memang

13 Mei 2020   19:48 Diperbarui: 13 Mei 2020   19:58 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber Kompas.com/Auzi Amazia)

Entah kenapa, dari dulu sampai sekarang, bahkan bisa jadi sampai kapanpun, saban menjelang tibanya hari raya Iedul Fitri,  anak-anak, mulai yang berusia balita, hingga yang sudah beranjak dewasa pun, sepertinya selalu saja berharap untuk mendapatkan hadiah dari orang tua maupun sanak-keluarga lain yang lebih tua dari mereka.

Bisa jadi lantaran di samping sudah jadi tradisi, juga merupakan salah satu bentuk ungkapan kasih sayang, dan berbagi kebahagiaan orang tua maupun sanak-saudara yang lebih tua kepada mereka yang masih muda, karena keluarganya telah mampu menunaikan kewajiban ibadah puasa selama satu bulan.

Barangkali begitu yang menjadi alasannya. 

Bahkan hal seperti itu tidak hanya berlaku di kalangan umat Islam saja. Sepertinya di setiap perayaan hari besar agama lain pun, bagi-bagi hadiah dapat ditemui juga. Seperti misalnya dalam perayaan Imlek bagi penganut agama Khonghucu atau Budha. Begitu juga dalam perayaan Natal dalam agama Kristiani.

Hanya saja pada momen Iedul fitri tahun ini, dalam merayakannya dengan berbagi kegembiraan dan kebahagiaan yang dimplementasikan dengan cara saling berbagi hadiah, atau kado tersebut, sepertinya tidak akan seperti yang telah terjadi selama ini. Dampak pandemi Covid-19 telah membuat situasi dan kondisi kehidupan ekonomi setiap keluarga ikut mengalami terganggu juga.Terutama pada masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Sebagaimana yang dirasakan masyarakat di perdesaan. Tampaknya di tengah keadaan yang penuh ketidak menentuan ini hampir setiap keluarga cenderung untuk lebih berhemat, maksudnya untuk berjaga-jaga jangan sampai besok atau lusa jangan sampai bertambah kesulitan lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Demikian juga halnya dengan yang terjadi pada keluarga kami. Selama bulan Ramadhan ini kedua anak gadis kami yang masih kuliah dan masih duduk di bangku SMA, sudah bisa memahami dengan keadaan yang penuh keprihatinan ini. Bahkan keduanya malah tinggal diam begitu saja. Setiap kali usai belajar, mereka selalu sibuk di dapur,membuat beraneka makanan untuk dijual secara online kepada warga sekitar.

Saat saya mencoba bertanya,dengan setengah menggodanya, keuntungan dari berjualan itu akan digunakan untuk apa, secara serentak keduanya menjawab akan digunakan untuk membeli kado yang akan akan diberikan kepada keponakan-keponakannya, yaitu anak-anak kakak mereka yang tak lain anak kami yang sudah berumah tangga.

Lantaran cucu kami dari tiga orang anak yang sudah berumah tangga itu sudah lima orang, sepertinya sejak jauh hari anak gadis kami, dan tanpa sepengetahuan kami, ternyata sudah sejak minggu pertama  bulan Ramadhan ini, setiap memperoleh keuntungan hasil usahanya itu langsung dibelikan kado untuk setiap keponakannya satu buah kado untuk satu keponakannya dalam satu minggunya.

Hal itu diketahui pertama kali oleh ibu mereka, istri saya, dengan tanpa sengaja, saat masuk ke kamar mereka. Di atas tempat tidurnya ditemukan beberapa bungkusan yang ada label pengirimnya salah satu toko online yang sudah dikenal banyak orang. Awalnya mereka mengelak tidak mau berterus terang. Namun setelah dikatakan kalau sedang menunaikan ibadah puasa jangan suka berdusta, kedua anak gadis kami pun ahirnya berterus terang juga.

Meskipun kado itu hanyalah berupa boneka, pakaian untuk balita, saya sendiri menjadi terharu,dan merasa malu juga mendengarnya. Kedua anak gadis kami ternyata begitu sayangnya kepada keponakan mereka. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun