Mohon tunggu...
Arshena Vikhi
Arshena Vikhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Melukat, Ritual Penyucian Diri yang Dijalani Ariel Tatum

5 Januari 2022   23:33 Diperbarui: 6 Januari 2022   00:04 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, oleh karenanya banyak ritual dan adat istiadat yang berbeda di setiap daerah. Ritual tersebut dilaksanakan dan tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat. Ritual merupakan suatu perbuatan yang dianggap keramat dan dilakukan oleh seorang yang mempercayainya yang di dalamnya terdapat macam-macam unsur yaitu: adanya tempat upacara yang akan dilakukan, alat yang digunakan dalam upacara dan orang-orang yang melaksanakan upacara tersebut.

Dalam ritual yang dilaksanakan pasti mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda-beda, baik itu secara individual maupun bagi kelompok masyarakat. Dalam masyarakat Jawa, tradisi yang berkaitan dengan peristiwa kelahiran, kematian dan perkawinan, serta berbagai peristiwa lainnya ternyata banyak ragamnya. Berbagai tradisi itu secara turun temurun masih dilestarikan oleh para penduduknya dengan tujuan yang tidak lepas dari pandangan hidup masyarakat Jawa. Menurut Mulder sebagaimana dikutip oleh Slamet dalam buknya Upacara Tradisional Dalam Kaitan Peristiwa Kepercayaan. Pandangan hidup masyarakat Jawa sangat menekankan pada ketenteraman batin, keselarasan, dan keseimbangan.

Seseorang akan merasakan ketentraman apabila orang tersebut sudah melaksanakan ritual karena mereka menganggap bahwasanya hal yang sakral adalah suatu hal yang harus dilaksanakan dan jika tidak dilaksanakannya maka akan berakibat pada kehidupanya yang tidak baik karena suatu ritual itu dilakukan dengan maksud agar mendapatkan keberkahan atau rizki yang melimpah dari suatu pekerjaan dan juga suatu pelaksanaan tradisi itu untuk menjaga rasa persaudaraan masyarakatnya atau pertalian keluarga yang erat. 

Bagi orang Jawa, setiap gerakan ataupun suatu kekuatan yang terjadi di alam semesta ini, disebabkan oleh mahluk-makhluk yang berada di sekitar alam semesta. Keyakinan seperti ini masih dianut oleh masyarakat Jawa meskipun mereka sudah menganut Agama Islam, Hindu, Budha, Kristen dan Khonghuchu. Banyaknya ritual di daerah Jawa yang masih mengandung unsur animisme 5 meskipun masyarakat yang melaksanakan ritual tersebut sudah menganut agama, dan ritual tersebut ada campuran dari agama yang dianutnya.

Upacara Melukat merupakan salah satu tradisi umat Hindu Bali yang masih berlangsung secara turun-temurun sampai saat ini. Sesuai dengan kepercayaan umat Hindu Bali, Melukat adalah upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia. Pensucian rohani tersebut artinya menghilangkan pengaruh kotor dalam diri secara utuh. Setelah Melukat, biasanya masyarakat Hindu Bali akan menganggap diri sendiri menjadi terlahir kembali menjadi suci dan bersih.

Melukat berasal dari bahasa Bali, yakni sulukat, su yang berarti 'baik' dan lukat artinya 'pensucian'. Upacara Melukat dipimpin oleh seorang pemangku yang merupakan pemimpimpin upacara keagamaan agama Hindu. Biasanya, upacara Melukat ini dilakukan pada saat bulan purnama, tilem atau pun saat hari besar lainnya. Namun, sering kali masyarakat Bali yang pergi Melukat saat hari-hari biasa dengan tujuan untuk bermeditasi.

Upacara Melukat biasanya dilakukan secara bersama dari kalangan masyarakat suatu desa tertentu, keluarga kecil atau pun keluarga besar. Upacara ini dilaksanakan di tempat bersejarah seperti, pura tempat pemandian, sungai, dan pantai yang ada di Bali. Tempat untuk melaksanakan upacara Melukat biasanya dilakukan di sumber air khusus yang disucikan. 

Pada umumnya, Melukat dilaksanakan di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali. Pura Tirta Empul banyak dikunjungi karena di tepat ini terdapat sumber air yang berasal dari mata air murni. Setelah melakukan upacara Melukat di Pura Tirta Empul seseorang akan merasa menjadi lebih segar. Tidak hanya umat Hindu di Bali dan yang dapat melakukan kegiatan ini, wisatawan lokal dan mancanegara yang datang sebagai pun diperbolehkan untuk ikut serta. 

Artis peran Ariel Tatum baru saja melakukan Melukat, ritual pembersihan atau penyucian diri dengan air suci di Bali. Melalui foto di akun Instagram resminya, ia menuliskan bahwa ritual ini dapat membuat pikiran, tubuh, dan jiwanya terhubung kembali, dara berusia 25 tahun tersebut diketahui baru saja menjalani upacara Melukat, yang merupakan ritual penyucian diri masyarakat Hindu.

"To be able to reconnect with my mind, body, and spirit has been such a tiring, mind-blowing, yet amazing experience that I wouldn't trade for everything else in the world (Untuk bisa terhubung lagi dengan pikiran, tubuh, dan jiwaku adalah sebuah pengalaman yang melelahkan, menakjubkan tapi luar biasa hingga aku tidak akan menukarnya dengan hal lain di dunia)," tulis Ariel dikutip pada Rabu (15/12/2021).

Sontak postingan itu pun ramai di media sosial, dengan dugaan bahwa Ariel Tatum telah berpindah memeluk agama Hindu. Meski demikian, Ariel tidak secara gamblang menyebutkan hal tersebut.

Agama Hindu termasuk agama yang sangat akrab dengan persembahan dan pemujaan kepada Dewa-Dewa seta peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Banyak upacara-upacara ritual masyarakat Jawa yang didapatkan melalui proses akulturasi dari upacara-upacara agama Hindu seperti upacara pernikahan, kematian, kelahiran dan keselamatan. Semua itu merupakan contoh  dari budaya Jawa yang mengalami proses akulturasi karena adanya pengaruh dari agama Hindu.

Sebelum agama Islam masuk ke Jawa, agama Hindu masuk terlebih dulu di Jawa. Dengan ini para wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa mengambil beberapa tradisi dari masyarakat Jawa yang sudah berkembang dan sudah bercampur dengan tradisi Hindu. Mereka menempatkan diri bukan sebagai orang asing. Seperti contoh upacara slametan itu merupakan budaya dari agama Hindu akan tetapi para wali mengikuti acara slametan dan upacara ritual dengan cara mengganti bacaan-bacaan dengan ajaran agama Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun