Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dari Harta Karun Sukarno dan Tahta Suharto, Akankah Ada "Wanita" Joko Widodo?

12 September 2021   16:45 Diperbarui: 19 September 2021   08:01 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: detik.com/Muchus B R

76 Tahun Indonesia Merdeka. Presiden Sukarno mampu berkuasa selama 23 tahun (1945-1967). Mengalami masa revolusi fisik, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

Presiden Suharto mampu mengukir kekuasaan paling lama, 32 tahun. Sosok yang lebih dikenal "The Smiling General" berkuasa dari 1967-1998.

Bukan hendak mengulang kelahiran dan kiprah kedua tokoh. Sekedar merefleksi kisah yang masih melekat di kedua tokoh dan adanya gonjang-ganjing "pergeseran" pemilu di tahun 2027 dan atau kekuasaan presiden tiga periode.

Presiden Sukarno dan Presiden Suharto, kedua tokoh ini sudah terbukti mampu memperlama berkuasa. Akankah Presiden Joko Widodo menambah nama penguasa menjadi lebih lama juga?

Menakar Libido Politik Pak Jokowi

Kekuasaan? Jelas nikmat. Siapapun yang berpikiran wawas, bersedia duduk di "kursi empuk". Apalagi diberikan secara gratis. Tanpa peluh, uang, dan perjuangan.

Tetapi, tidak semudah yang dibayangkan. Tidak semudah membalik telapak tangan. Kekuasaan perlu diperjuangkan. Bahkan sampai tumpah darah dan meregang nyawa satu-satunya.

Entah berapa ribu liter darah harus dialirkan. Entah berapa triliun harta yang harus dilempar-lemparkan. Entah berapa nyawa yang harus dikorbankan. Demi satu kata "kekuasaan".

Begitupun dengan Pak Joko Widodo. Berangkat dari hanya seorang pengusaha lokal di Surakarta, hijrah ke Jakarta dan duduk di "Kursi Istana Merdeka".

Tapi ingat! Perjuangan Pak Jokowi (panggilan akrabnya) ibarat berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian. Banyak lembah dan gunung didaki. Lautan diseberangi.

Jutaan pendukung partisan dan non partisan berjibaku di panggung kontestasi politik nasional. Mampu mengantarkan "Sang Insinyur" dua kali duduk di kursi presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun