Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hybrid Learning di PTM Januari 2021, Bagaimana Pelaksanaannya?

27 November 2020   22:03 Diperbarui: 27 November 2020   22:18 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berangkat Sekolah dengan Memakai Masker. Sumber : https://covid19.go.id

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membolehkan sekolah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Rencana ini akan dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021. Tepatnya mulai Januari 2021.

Rencana pelaksanaan PTM berlaku fleksibel, artinya orang tua mempunyai hak penuh untuk mengijinkan anaknya ikut PTM atau tidak. Jika orang tua mengijinkan, anak harus mengikuti PTM dengan mengikuti aturan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat. Minimal melaksanakan 3M (wajib Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, dan Menjaga jarak).

Jika orang tua tidak mengijinkan anaknya ikut PTM, maka pilihan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tetap dilakukan.   Tentu guru dan siswa bisa memanfaatkan model belajar daring dan luring. Daring lebih pada pembelajaran berbasis internet. Sedangkan luring bisa memanfaatkan televisi, radio, modul, maupun bentuk tugas lainnya.

Inilah pilihan fleksibel yang dimaksud dengan Hybrid Learning. Meskipun keduanya memiliki teknik atau cara berbeda, tetapi tujuannya sama yaitu memberikan layanan pendidikan dalam kondisi apapun dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan di masa darurat, termasuk juga pandemi.

Fleksibilitas dan Penerapannya

Dengan fleksibilitas, jelas ada dua pilihan:

Pertama, tetap PJJ. Pilihan ini tetap dibenarkan mengingat orang tua lebih mengutamakan faktor kesehatan dan keselamatan anak dan keluarga. Apalagi di daerah yang masih masuk kategori oranye dan merah. Dua daerah yang masih rawan penyebaran Covid-19 dan cenderung meningkat baik jumlah orang yang terpapar, maupun jumlah korban yang meninggal dunia.

Hampir 1 tahun guru dan siswa melaksanakan PJJ. Jelas ada titik jenuh baik bagi siswa dan guru, pun juga orang tua yang cenderung lebih banyak mengeluh di dalam mendampingi putra-putrinya belajar di rumah. Perlu terobosan dari guru bagaimana caranya agar PJJ lebih menarik dan menyenangkan. Tentu penguasaan dan pemanfaatan teknologi belajar perlu terus dikembangkan untuk membuat proses pembelajaran jarak jauh lebih menarik dan menyenangkan.

Manfaatkan Learning Management System (LMS) baik yang dari pemerintah maupun yang dikelola oleh pihak swasta. Silahkan kunjungi laman Kemendikbud. Pada laman informasi “Bersama Hadapi Korona” sudah disediakan banyak LMS yang interaktif dan komunikatif. Tinggal bagaimana guru mau dan mampu menjelajah, serta mengeksploitasi lebih lanjut untuk memberikan layanan terbaik bagi anak didik.

Selain berbasis internet (daring), guru dan anak didik dapat dengan cara luring memanfaatkan TV Edukasi bekerjasama dengan TVRI. Untuk panduannya bisa dilihat pada layanan “Pengumuman” di laman Kemendikbud. Bisa juga melalui program belajar lewat siaran radio yang ada di daerah masing-masing.   

Sekolah juga bisa memanfaatkan modul belajar yang dikombinasikan dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam hal ini sekolah memberikan panduan cara belajar dan jadwal tugas dalam 1 minggu. Selanjutnya, proses pengambilan dan pengembalian tugas dan lain-lain diatur oleh sekolah dengan mengikuti aturan Prokes yang ketat.  

Menyerahkan Tugas dengan Prokes di Sekolah. Dokumentasi Pribadi.
Menyerahkan Tugas dengan Prokes di Sekolah. Dokumentasi Pribadi.
Kedua, orang tua mengijinkan anak didik ikut PTM. Mendikbud sendiri menegaskan bahwa orag tua mempunyai hak penuh untuk mengijinkan atau tidak mengijinkan anaknya ikut PTM. Jika mengijinkan, maka orang tua menyerahkan surat pernyataan bersedia anaknya ikut PTM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun