Mohon tunggu...
ARIF R. SALEH
ARIF R. SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Titip Fekunditas kepada Siswa

8 Maret 2019   08:31 Diperbarui: 15 Maret 2019   09:02 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika pendidikan mengembangkan pengetahuan kemampuan berpikir seseorang (Sumber: mutlulugunresmi.com)

Titipkan kata kunci fekunditas kepada siswa. Agar mereka punya pemahaman mendalam. Bahwa nikah usia dini membuka luasnya pintu memperbanyak anak. Membuka pintu susahnya menjalani hidup. Mempersempit kemakmuran. Memperluas kemiskinan.

Sampaikan secara gamblang data kuantitas seandainya mereka menikah di usia dini. Berapa banyak peluang anak-anak yang akan lahir. Berapa banyak "produk" yang mampu mereka hasilkan di usia subur.

Berkaitan dengan usia subur, ajak anak-anak menghitung kemampuan seorang wanita berproduksi di masa fekunditas. Seandainya secara umum fekunditas berlangsung selama usia 15-45 tahun, ada waktu 30 tahun kemampuan potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.

Jika saja tiap 5 tahun menghasilkan "produk", akan lahir 6 anak. Jika tiap 4 tahun? 3 tahun? Atau bahkan 2 tahun? Ajak mereka menghitung bersama. Berapa produk yang dilahirkan. Sungguh mencengangkan. Bisa jadi mendebarkan.

Setelah memahami hitungan fekunditas, ajak mereka menonton kisah haru biru keluarga dengan banyak anak. Keluarga yang terbiasa dengan keterbatasan. Keluarga dengan segala ketidakcukupan. Dan inilah kondisi nyata bangsa Indonesia. Bangsa yang besar. Juga besar jumlah penduduknya.

Jangan lupa ajak mereka diskusi multi arah. Menghidupkan pikiran-pikiran yang masih mengendap. Pikiran tertidur. 

Pikiran yang kadang masih terjebak, banyak anak banyak rejeki. Nikah muda banyak nikmatnya. Tanpa tahu akibat simultan yang harus mereka hadapi kelak. Banyak anak banyak susahnya. Banyak anak banyak biayanya.

Pendidikan dapat mengembangkan pengetahuan. Fekunditas dapat dititipkan. Merubah cara pandang negatif menjadi positif. Bahkan mengubah sempitnya dunia pemikiran. 

Diskusi multi arah dapat membongkar kotak pandora. Ada kalanya mereka membandingkan keadaan. Ada keluarga banyak anak yang kaya raya di lingkungan mereka. Hidup bahagia.

Gambaran di atas fakta. Tetapi fakta pengecualian. Apa sebab? Keluarga banyak anak yang kaya dan bahagia secara kuantitas sedikit jumlahnya. 

Golongan keluarga ini lebih banyak ada di lingkup keluarga ekonomi menengah ke bawah. Lingkup keluarga yang pada saatnya dapat hidup "terengah-engah". Akan menambah jumlah keluarga prasejahtera. Menambah pula beban negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun