Mohon tunggu...
Arrizqy NisrinaYulianto
Arrizqy NisrinaYulianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta prodi Ilmu Politik

suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah nasib Muhammadiyah akan seperti Hizmet di Turki?

2 Desember 2022   23:30 Diperbarui: 2 Desember 2022   23:35 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa Itu Hizmet?

pertama-tama saya akan menjelaskan terlebih dahulu siapa itu Hizmet. Hizmet merupakan suatu Gerakan Islamis yang didirikan oleh Fetullah Gülen, beberapa akedemisi menyebuk Hizmet ini sebagai gerakan Gülen. Hizmet adalah gerakan masyarakat sipil yang diilhami oleh agama yang berupaya menciptakan budaya koeksistensi dalam nilai-nilai kemanusiaan universal dan terdiri dari para sukarelawan.

Inti dari kesukarelaan adalah memberikan kontribusi tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Dengan kata lain, siapa pun yang melakukan pelayanannya dengan harapan apa pun tidak akan bertindak dalam semangat Hizmet. 

Selain itu Hizmet, sebagai gerakan masyarakat sipil, beroperasi dengan karakter sipil yang ketat. Ini bukan organ atau afiliasi dari program pemerintah, partai politik, atau agenda. Demikian pula, gerakan sipil ini bukanlah lawan dari partai politik mana pun. Pada analisis terakhir, para ilmuwan politik mendasarkan definisi gerakan masyarakat sipil pada tiga elemen utama: Harus bersifat sukarela, otonom, dan non-pemerintah. Gerakan sosial yang memenuhi ketiga kriteria ini dianggap sebagai gerakan masyarakat sipil dan harus disebut demikian. Karena alasan ini, siapa pun yang berusaha mengaitkan agenda politik dengan Hizmet mengabaikan semangat gerakan sipil ini. Demikian pula, sebagai akibat dari karakter sipilnya, tidak ada hubungan atau hierarki resmi di antara para penganut gerakan, juga tidak ada administrasi pusat yang mengarahkan semua upaya Hizmet.

Awal Mula Terbentuknya Hizmet di Turki 

Berawal dari rasa kekhawatiran yang besar terhadap kondisi umat Muslim di Turki saat itu khususnya anak-anak, sebab saat itu kondisi di Turki tidak memberikan izin bagi sekolah untuk mengajarkan islam. Hal tersebut yang membuat Gülen bergerak untuk mencari solusi agar umat Muslim Turki tetap daoat belajar agama. Gülen saat itu memulai kerjasama denga administrasi lembaga Kestanepazari dan dengan dukungan pengusaha lokal, ia menyelenggarakan perkemahan musim panas untuk siswa menengah dan menengah atas, serta mahasiswa.

Popularitas Hizmet semakin berkembang setelah terbentuknya program yang bernama light house atau rumah cahaya untuk mahasiswa. Hizmet melalui light house berpedoman sejak awal untuk mengedepankan prinsip pelayanan yang mencakup lima inisiatif mendasar yaitu: pendidikan, media publik, jaringan bisnis, pusat dialog dan kegiatan amal. kelima inisiatif tersebut nantinya akan mempromosikan kebajikan hidup islam. Berawal dari Light House inilah nama Hizmet diusung menjadi nama gerakan yang dibentuk oleh Fetullah Gülen. Hizmet dalam bahasa Turki sendiri berarti layanan. 

Kondisi Hizmet di Turki

Mengutip dari REPUBLIKA.CO.ID,Tindakan keras Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terhadap para pengkritiknya makin meningkat. Pada Selasa, media pemerintah mengumumkan bahwa Erdogan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk lebih dari 400 orang, termasuk tentara, dokter, dan guru.

Apa kejahatan mereka? Simpel saja: dugaan afiliasi dengan gerakan yang dipimpin Fethullah Gulen, seorang tokoh Muslim Turki yang tinggal di Amerika Serikat. Gulen juga dahulunya sahabat politik Erdogan.

Penahanan orang-orang ini merupakan upaya terbaru Erdogan untuk menekan gerakan Gulen, yang telah menjadi subjek penumpasan berkelanjutan di Turki sejak 2016. "Pemerintah Erdogan telah menjadikan Gulenist sebagai musuh yang Anda anggap paling buruk di Turki," kata Henri Barkey, seorang peneliti untuk studi Timur Tengah di Council on Foreign Relations.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun