Mohon tunggu...
Arrizal Tegar Al Azhar
Arrizal Tegar Al Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa biasa yang suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ancaman Penjajahan Modern Negara Berkembang! Indonesia Termasuk?

17 April 2024   22:52 Diperbarui: 17 April 2024   22:59 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New York Times/Xinmei Liu

Jika contoh tersebut juga terjadi di bidang krusial yang lain, misalnya pendidikan, maka hal-hal negatif seperti menurunnya kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia di negara tersebut, juga tidak dapat dihindarkan. Untuk menghindari hal-hal semacam itu, maka salah satu langkah yang mungkin akan dilakukan adalah mendatangkan pekerja dari negara maju.

Impor Pekerja Asing Terampil

Salah satu solusi yang mungkin akan dilakukan oleh negara berkembang untuk menutupi lubang oleh ahli-ahli yang berpindah kewarganegaraan adalah dengan mendatangkan ahli dari negara lain. Solusi ini lah yang bisa menjadi awal dari penjajahan halus di era modern. Sebab, kedatangan mereka bisa saja tidak sekadar untuk melaksanakan tugas profesi tertentu.

Perpindahan yang mereka lakukan dapat menjadi awal dalam menanamkan budaya-budaya mereka yang tidak sesuai dengan budaya luhur di negara tempat mereka pindah. Hal ini bisa mengakibatkan dominasi yang mereka lakukan dalam hal budaya, ekonomi, atau bahkan ideologi.

Selain itu, brain drain juga dapat dilihat sebagai bentuk penjajahan halus, dimana ketika negara-negara maju menarik kembali individu-individunya yang berkualitas dan berkompetensi dari negara-negara berkembang kembali ke negaranya masing-masing.

Hal ini dapat menimbulkan sebuah siklus yang merugikan bagi negara berkembang. Mereka mendatangkan ahli dari negara maju, namun negara maju juga menarik ahli lainnya dari negara berkembang untuk kembali ke negaranya. 

Mengatasi Brain Drain

Mengatasi brain drain memerlukan pendekatan komprehensif. Misalnya dengan meningkatkan investasi dalam bidang ekonomi. Dengan melakukan investasi dibidang ekonomi, maka secara perlahan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut juga akan mengalami tren naik.


Secara tidak langsung, hal itu bisa menjadi penghalang bagi ahli-ahli di suatu negara untuk melakukan perpindahan. Sebab mereka bisa mendapatkan insentif yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat juga bisa menjadi tanda bahwa akses terhadap sumber daya juga menjadi lebih baik dan menjadi jalan peningkatan kualitas pelayanan dalam berbagai bidang.

Pixabay/nattanan23
Pixabay/nattanan23

Dengan begitu, kemakmuran ekonomi akan mulai terlihat dan potensi standar hidup yang lebih tinggi dan terjamin juga dapat terbentuk. Sehingga, hal ini bisa menjadi peluang penghalang bagi masyarakat negara berkembang yang ingin berpindah kewarganegaraan.

Selain dalam bidang ekonomi, negara-negara berkembang juga perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan dan penelitian, menciptakan regulasi yang seimbang di lingkungan kerja, dan memperbaiki kondisi sosial dan politik.

Brain drain merupakan ancaman serius bagi kemajuan negara-negara berkembang. Sementara individu memiliki hak untuk mencari kesempatan terbaik bagi diri mereka sendiri, solusi jangka panjang harus dicari untuk mencegah kebocoran sumber daya manusia yang berharga dari negara-negara ini. Hanya dengan tindakan bersama, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat secara keseluruhan, kita dapat mengatasi ancaman penjajahan modern ini melalui pemahaman dan penanganan yang tepat terhadap fenomena brain drain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun