Muhammad Yatim atau Amat Yatim, kakek penyandang disabilitas ini cuma bisa menatap kosong ke arah Jalan KL Yos Sudarso, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan. Kedua matanya berkaca-kaca, dan tubuhnya gemetaran. Pada Sabtu (31/5/2025) siang kemarin, Amat Yatim baru saja mengalami kemalangan. Becak motor bernomor polisi BK 1588 PO miliknya baru saja dicuri maling biadab. Pelakunya berpura-pura sebagai penumpang kakek Amat Yatim.
Dalam postingan sejumlah akun media sosial yang berbasis di Kota Medan menyebutkan, peristiwa ini bermula saat korban mencari penumpang di sekitar Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, atau tepatnya di areal Taman Makam Pahlawan. Hari itu, datang seorang lelaki dengan ciri-ciri bertubuh tinggi kurus memakai stelan baju warna jingga (oranye) minta diantarkan ke kawasan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan. Tanpa curiga, kakek Amat Yatim menyanggupinya. Ia kemudian memacu betor kesayangannya itu ke arah Martubung.
Di perjalanan, pelaku berpura-pura mengajak kakek Amat Yatim untuk minum kopi. Korban pun turun dari betor. Lalu, pelaku mengatakan dirinya ingin menjemput seseorang. Pelaku lantas meminta agar kakek Amat Yatim meminjamkan betornya sebentar saja. Semula, kakek Amat Yatim menolak. Tapi pelaku terus mendesak dan sempat memegang tangan kakek Amat Yatim.
Entah bagaimana, sang kakek seolah kehilangan kesadaran dan kendalinya. Ia menyerahkan begitu saja betornya. Beberapa saat kemudian, setelah pelaku pergi dari hadapannya, barulah sang kakek tersadar. Ia linglung menatap kosong ke arah jalan raya. Dalam kondisi linglung itu, ia sempat mencari dimana betornya. Namun nahas, betor yang selama ini digunakan untuk mencari nafkah tersebut telah raib. Karena tak tahu harus berbuat apa, sang kakek dengan uang seadanya kemudian pulang menumpangi angkutan kota (Angkot) nomor 81.
Lantas, setelah peristiwa ini terjadi, kisahnya pun viral. Banyak netizen yang iba dengan kakek Amat Yatim. Tak sedikit pula yang kemudian mendesak agar polisi segera bergerak menangkap pelakunya. Bahkan, beberapa dari warganet mendesak agar sang pelaku diberikan tindakan tegas. Setidaknya, warganet meminta agar pelaku ditembak saja lantaran tega merampas alat kerja seorang penyandang disabilitas.
Bantuan Warganet
Dalam peristiwa ini, bantuan kekuatan warganet sangat diharapkan. Penyebaran informasi yang seluas-luasnya diharap mampu menemukan keberadaan pelakunya. Kalaupun pelaku tidak tertangkap, setidak-tidaknya becak kakek Amat Yatim bisa kembali. Sehingga, ia bisa kembali menyambung hidup dengan bekerja sebagai penarik becak motor.
Di sisi lain, aparat kepolisian juga diharap bisa berperan aktif mengungkap kasus ini. Meski korbannya diketahui belum membuat laporan, namun polisi bisa bergerak mencari pelakunya dengan membuat laporan model A. Selain melakukan penyidikan dan pengusutan, tentu polisi juga bisa memberikan bantuan kepada korban.
Sekaitan dengan pengungkapan kasus, karena locusnya ada di dua lokasi, maka pihak terkait seperti Polrestabes Medan dan Polres Pelabuhan Belawan bisa sama-sama mengusut kasus ini. Sebab, lokasi pertama kakek Amat Yatim mengangkut penumpang ada di wilayah hukum Polrestabes Medan. Dan lokasi pencuriannya terjadi di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan. Meski ini adalah kasus kecil, tapi setidak-tidaknya aparat bisa memberikan atensinya terhadap orang lemah seperti kakek Amat Yatim.
Tak banyak orang bisa seperti kakek Amat Yatim ini. Di usianya yang sepuh, ia pantang meminta-minta. Bukan cuma itu saja, sebagai penyandang disabilitas, kakek Amat Yatim pantang menyerah dalam menghadapi kehidupan yang cukup keras ini. Ia rela membanting tulang mencari nafkah sebagai penarik betor, alih-alih menjadi peminta-minta di jalan. Semangatnya patut kita hargai. Karena itu, sudah semestinya aparat penegak hukum segera menangkap pelaku pencurian betor kakek Amat Yatim.
Pemeriksaan CCTV
Untuk mengungkap kasus ini, kepolisian bisa bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Medan. Sebab, di beberapa lokasi terdapat CCTV yang langsung mengarah ke jalan. Besar harapan, CCTV milik Pemko Medan itu merekam wajah pelakunya. Sehingga proses pengungkapan kasus ini bisa segera dilakukan. Atau, proses penyelidikan bisa dilakukan dari mulai kawasan Taman Makam Pahlawan.