Negara Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati termasuk berbagai jenis buah dan sayur, sehingga berpeluang untuk merebut peluang ekspor holtikultura dunia. Pada tahun 2015, Indonesia berada diurutan ke-11 negara pengekspor holtikultura terbanyak, dengan nilai ekspor mencapai 409.218 ribu USD. Di sisi yang lain, konsumsi holtikultura masyarakat perkotaan terus meningkat, dengan rata-rata peningkatan sebesar 1,8% per tahun. Dalam rangka merebut potensi pasar yang ada, Ditjen Holtikultura Kementerian Pertanian menargetkan pertumbuhan produksi holtikultura naik sebesar 2% per tahun untuk periode 2015- 2019 (Trademap, 2016).
Di Surabaya sendiri terdapat salah satu produser dan suplier hasil tanaman holtikultura yaitu Veggo Organic yang betempat di Jl. Gayungsari V No.15 RT.005/RW.04 Kec. Gayungan Kota Surabaya. Veggo Organic sendiri memenuhi permintaan konsumsi sayuran dan buah-buahan holtikultura untuk masyarakat perkotaan di Surabaya dan Sidoarjo.
Namun, untuk mencukupi permintaan pasar, Veggo Organic harus menyetok sayur-sayuran dan buah-buahan holtikultura dari luar daerah karena keterbatasan produksi. Selain itu, Veggo Organic mengalami beberapa permasalahan dalam upaya meningkatkan hasil produksi tanaman holtikultura.
Di antaranya adalah terlalu banyaknya waktu dan tenaga yang digunakan karena masih menggunakan sistem konvensional, adanya biaya produksi tambahan karena harus membayar tukang selama proses perawatan tanaman dan pertumbuhan tanaman yang tidak optimal karena keterlambatan proses penyiraman. Selaian itu, pengaruh kondisi cuaca yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman holtikultura.
Dengan dilandasi latar belakang dan berbagai permasalahan dari Veggo organic tersebut Mahasiswa Teknik Elektronika PENS yang tergabung dalam sebuah tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) PENS yaitu Satrio Wahyu Prasetyo, Raden Panji Muhammad Bahtiar Subrata, Arraunaq Fikri, Ilmi Nihayatul Kamaliah, dan Nafa Maulida Azhari menciptakan inovasi terbaru yaitu "Penerapan Smart Green House pada Tanaman Holtikultura dengan Mitra Usaha Veggo Organic", yang merupakan sistem pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi yang dapat mengontrol dan memantau kelembapan tanah dan suhu udara pada greenhouse.Â
Pada sistem ini menggunakan sensor suhu DS18B20 dan sensor capacitive soil moisture untuk membaca nilai kelembapan tanah dan suhu udara pada greenhouse. Pada sistem ini juga memanfaatkan teknologi wireless sensor network dan Internet of Things. Dengan adanya alat ini mampu mengurangi biaya perawatan sebesar Rp 200.000 dalam setiap kali massa panen dan juga mengurangi waktu perawatan selama 7 jam setiap minggunya. Jumlah tanaman yang mati juga berkurang sebesar 4,6 % - 8 %.
Dalam pembuatan sistem ini juga dibantu oleh Bapak Ali Husein Alasiry, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing yang berperan aktif mendampingi hingga akhirnya diterapkan pada mitra itu sendiri. Sistem ini juga akan mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke 32 pada akhir Agustus nanti di Universitas Udayana Bali.
Sistem ini juga telah mendapatkan respon positif dari mitra usaha sendiri yaitu Veggo Organic, disini yaitu Dr. Ahmad Rusdiansyah selaku pemilik Veggo Organic. Beliau Mengatakan bahwasanya dengan adanya sistem tersebut mampu membantu produksi dari tanaman-tanaman holtikultura yang di kembangkan beliau menjadi lebih baik, mulai dari aspek pembenihan, perawatan hingga panen yang lebih teratur.