Jumat (21/03)Â Akademi Refraksi Optisi dan Optometry (ARO) Gapopin kembali mengadakan kegiatan seminar Optic Expert Talk yang ke-enam kalinya. Kali ini ARO Gapopin bekerja sama dengan PT HOYA Lens Indonesia membahas tentang teknologi myopia dengan tema "Emerging Technologies in Myopia Management." Seminar ini digelar secara hybrid yakni secara luring dan daring. Seminar kali ini juga disertai dengan acara buka puasa bersama karena bertepatan di bulan puasa.
Dalam kegiatannya yang keenam ini, ARO Gapopin membuka acara melalui kata sambutan yang disampaikan oleh Direktur ARO Gapopin yakni Bapak Ferry Doringin, Ph.D. yang menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh sivitas ARO Gapopin dan khususnya pada tim PT HOYA Lens Indonesia. Pak Ferry menyampaikan upaya ARO Gapopin untuk mengatasi myopia booming dengan cara mendukung sekolah-sekolah. Managing Director dari PT HOYA Lens Indonesia yakni Bapak Dodi Rukminto, A.Md.RO., S.T., M.M. juga turut hadir dan memberikan kata sambutannya dalam kesempatan kali ini. Alumnus ARO Gapopin ini  menyampaikan cerita mengenai pengalamannya dalam menangani myopia yang diderita oleh anaknya.
      Seminar kali ini diisi oleh ilmu dari para narasumber yakni Rekno Sari, A.Md.RO. yang merupakan lens expert di PT HOYA Lens Indonesia dan Putri Ghanim, A.Md.RO., M.Pd. yang merupakan dosen di ARO Gapopin. Keduanya menyampaikan bagaimana perkembangan myopia di Indonesia yang memicu terjadinya gelombang myopia (myopia boom) sebagai dampak dari kemajuan teknologi yang mengharuskan kita untuk melihat gawai secara terus-menerus.
Narasumber pertama yakni Ibu Rekno Sari menyampaikan fenomena myopia khususnya pada anak dengan tema "A Guide to Myopia Management Lens for Children." Bu Rekno menyampaikan tentang risiko dari peningkatan laju myopia, faktor penyebab myopia, dan terapi yang dapat digunakan dalam manajemen myopia. "Dalam menentukan pilihan terapi manajemen myopia ada tiga faktor yang menjadi penentu yakni gaya hidup, pilihan orang tua, dan pilihan pasien itu sendiri," ungkap Bu Rekno. Bu Rekno juga menyampaikan alasan mengapa kacamata dapat menjadi pilihan yang terbaik untuk terapi myopia dibandingkan dengan lensa kontak dan farmakologi.
      Setelah penyampaian materi dari Ibu Rekno Sari, sharing materi selanjutnya disampaikan oleh dosen ARO Gapopin yakni Ibu Putri Ghanim. Pada sharingnya kali ini, ia menyampaikan penelitiannya yang bertajuk "Perancangan Desain User Interface Landing Page Aplikasi Mata Sehatku dengan Metode Design Thinking Menggunakan Figma." Aplikasi ini merupakan hasil penelitian pribadi Bu Putri dan berhasil meraih posisi kedua pada kompetisi Liga Digital Nasional 2024 oleh Skilvul. "Menurut beberapa data dan sumber, Indonesia menjadi negara dengan penggunaan ponsel terlama dan aplikasi ini dapat menjadi solusi yang praktis dan efektif," ujar Bu Putri.
      Setelah mendapat siraman ilmu dan pemaparan materi dari kedua narasumber, peserta seminar dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan. Dilihat dari responnya, para peserta sangat antusias memberikan pertanyaan yang kritis terhadap kedua narasumber. Salah satu peserta memberikan pertanyaan, "apakah lensa myopia management dapat mengoreksi myopia aksial dan kurvatur?" tanyanya. Lalu diskusi pun terus berlanjut hingga sampai di penghujung acara.
      Acara ditutup dengan foto bersama dan dilanjutkan dengan persiapan untuk buka bersama. Saat sudah waktunya berbuka puasa, salah satu dosen ARO Gapopin memimpin doa buka puasa bersama dan dilanjutkan dengan menyantap hidangan yang telah disajikan. Suasana yang hangat pun dapat dirasakan kala sore itu.
      Semoga dengan adanya acara ini dapat mempererat tali silaturahmi baik antar sivitas ARO Gapopin maupun dengan mitra seperti dengan PT HOYA Lens Indonesia. Diharapkan kerja sama seperti ini dapat terus ditingkatkan dan terus diupayakan untuk menghasilkan Optometris yang lebih handal di masa depan.
     Â
Redaksi : VP
