Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Budiarto Shambazi : Istana harus cepat Berespon !

15 Juni 2014   02:43 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:42 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana harus cepat Berespon (B.Shambazi,mengenai Tabloid Obor) (sbrgbr: Med.Ind)

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="Istana harus cepat Berespon (B.Shambazi,mengenai Tabloid Obor) (sbrgbr: Med.Ind)"][/caption]

Malam ini saya sekilas melihat wawancara dalam Metro Prime Time News yang menyiarkan dialog dengan tema “Obor” Finah dari Tabloid, tentu karena saya juga tertarik dengan panasnya berita tentang Tabloid yang menyita perhatian publik dan rasa – rasanya bukan saja melukai kubu Jokowi – JK tetapi juga mengkhianati nilai – nilai kebangsaanberkenaan berita black campaign tentang Jokowi dan “hebat”nya menyertakan isu SARA yang berkembang biak dengan giat di Tabloid ini.

Dialog ini menghadirkan dua narasumber yaitu Taufik Basari dari Timses Jokowi – JK dan Budiarto Shambazi sebagai wartawan senior, selain itu disela – sela dialog, ditayangkan cuplikan konferensi pers dari Setyadi Budiono, Pemred Tabloid Obor, Setyadi menjelaskan tentang kronologis dia sebagai asisten staf Presiden, Felix Wanggai yang meminta ijin untuk cuti dari tugasnya dan terjun ke dunia politik dan menerbitkan Tabloid politik.

Budiarto Shambazi dan Taufik Basari terlihat sumringah mendengar penjelasan dari Setyadi tersebut, mereka berdua nampak kompak untuk meraba – raba langkah apa yang harus diambil oleh pihak yang dirugikan, bagi Budiarto Shambazi sendiri tidaklah cukup untuk timses Jokowi melaporkan ke Kepolisian yang sampai saat ini masih Tarik ulur menterjemahkan masalah ini apakah masuk ke dewan pers apabila dinilai sebagai karya Jurnalistik atau pasti ditangani Kepolisian apabila dinilai sebagai Propaganda, bagi Budiarto karena waktu pemilu sudah dekat harus dilakukan langkah yang lebih strategis dibandingkan hanya melaporkan, karena akan mubazir apabila respon dari penerima laporan sesudah pemilu selesai....

Mengenai keterlibatan Istana, memang harus diclearkan secepatnya, Budiarto Shambazi mengatakan bahwa sampai saat ini Istana belum membantah, padahal seharusnya Istana harus secepatnya berespon daripada isu ini bergulir seperti isu Babinsa yang akan berkaitan dengan netralitas pemerintah dalam pilpres padahal pemerintah seharusnya berada di jalur tengah.

Taufik Basari malahan meminta pemerintah segera melakukan dua hal penting, menanggapi keterkaitan dan memastikan posisi antara Setyadi dan Istana dan kedua menegaskan kenetralan pemerintah dalam pilpres mendatang, bagi Taufik kalau tidak segera dilakukan maka ini akan sangat berbahaya.

Kenapa berbahaya?, bagi Taufik, nampaknya banyak hal yang harus dikorbankan pemerintah apabila terbukti berada di belakang Tabloid Obor, Isu – isu yang dikembangkan bukan saja isu menyerang pribadi, tetapi isu – isu yang sebenarnya jauh dari cita – cita pendiri Republik besar ini, seperti SARA dan lain sebagainya.

Setelah menonton dialog ini, saya pikir Bola Api bernama Tabloid Obor ini akan berputar cepat, isu – isu tentang keterlibatan Hatta Rajasa juga mengemuka berkaitan dengan kepemilikan inilah.com , tetapi tentu sebagai calon pemilih dan warga negara yang baik, kebijaksanaan kita merespon harus selaras dengan kejelian kita untuk melihat mana yang fakta dan mana yang fitnah, kalau Obor jelas – jelas Fitnah, maka yang fakta adalah…??.kita tunggu saja kelanjutan dari Bola api bernama Tabloid Obor ini..Salam..

Kampung Posunga,Juni 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun