Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

PHP Thailand dan Menang dengan Skor Telak 5-2, Dahaga Emas 32 Tahun Terpuaskan Sempurna

16 Mei 2023   23:14 Diperbarui: 17 Mei 2023   08:45 2270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia U-22 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. (Sumber Gambar: Antara Foto/M Agung Rajasa via Kompas.com)

Ah, saya kira siapapun yang menyaksikan laga final sepakbola SEA Games 2023, akan setuju bahwa bakaran emosi penikmat sepakbola Indonesia tersaji dengan sempurna. Tahapan-tahapan emosi pecinta bola dipuaskan dengan suguhan aksi dramatis, diselingi kericuhan ala MMA di pinggir lapangan.

Optimisme membuncah selepas babak pertama. Ketika skor seusai rehat adalah dua gol tanpa balas bagi Indonesia,  Saya bahkan bergumam dalam hati, bahwa Indonesia akan menundukkan Thailand dengan mudah, enteng.

Bagaimana tidak, Marselino Ferdinand cs terlihat tampil dominan. Lini tengah tampil apik. Marselino, Witan dan Ramadhan Sananta, bahkan membuat triangle rapi, dengan umpan-umpan pendek, yang membuat anak-anak Thailand seperti lamban.

Secara taktikal, pelatih Indra Sjafrie tidak melakukan perubahan signifikan. Namun meminta, Bagas dan Haykal sebagai full back untuk tidak terlalu agresif dengan overlap, adalah instruksi yang tepat.

Dengan demikian, Witan atau Fajar yang bergerak dari sisi sayap depan, bisa lebih mudah bereksplorasi, dan akhirnya membantu Marselino bergerak lebih liar. Tak heran, Thailand seperti kebingungan.


Titik itu menjadi paripurna, ketika Ramadhan Sananta, bergerak seperti Karim Benzema. Minimal tetapi mematikan. Sentuhan dengan kepala memanfaatkan lemparan panjang Dewangga ala Pratama Arhan yang absen, serta spekulasi voli yang spektakuler, membuat Sananta pantas berlagak seperti pahlawan.

***

Di awal babak kedua, Thailand memang tampil agresif, tapi Rizki Ridho cs di barisan belakang terlihat sudah percaya diri. Bahkan menurut saya, meskipun sempat dibobol  Anan Yodsangwa melalui skema tendangan pojok, para pemain Indonesia masih terlihat tenang.

Akan tetapi drama itu memuncak ketika di menit ke-90 +7, Yotsakon Burapha, menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Lucunya, sebelum gol Yotsakon terjadi, para staf pelatih dan beberapa pemain sudah melakukan selebrasi karena mengira bunyi peluit dari wasit adalah tanda pertandingan usai, padahal tanda terjadinya pelanggaran yang akhirnya berujung gol bagi Thailand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun