Di set kedua, seperti terjadi ulangan dari set pertama.Â
Di awal set, pasangan Korsel unggul dan perlahan namun pasti Greysia/Apriyani berhasil mengejar ketinggalan dan berbalik unggul. Ketika kedudukan sudah 19-16 bagi Greysia/Apriyani, saya sudah yakin bahwa mereka akan menang.
Lee/Shin nampak sudah layu dan melambat.Â
Mereka ingin agresif tapi harus menghadapi tembok tebal pertahanan Greysia/Apriyani yang siap jungkir balik mengembalikan bola keras dan cepat dari mereka. Ketika itu terjadi, Lee/Shin tinggal menunggu kekalahan.
Saya kira ini poin yang paling penting. Sudah cukup lama kita belum melihat ganda putri yang sekomplit Gresyia/Apriyani. Jika kita memiliki ganda putri yang agresif seperti Lili Tampi/Finarsih, maka kita akan melihat ada kelemahan dalam bertahan.
Tidak untuk Gresyia/Apriyani.Â
Mereka dapat menyerang dengan tajam, dan bertahan dengan baik. Maksud bertahan dengan baik termasuk di dalamnya adalah mengembalikan bola ke ruang kosong lawan dengan cepat.Â
Saya kira lebih dari sekali, keunggulan ini memberikan poin bagi Greysia/Apriyani.
Secara mental, dalam tulisan saya tentang "Tumbangnya Ahsan/Hendra bisa menjadi Booster", saya menyinggung akan ada dua dampak dari kekalahan Ahsan/Hendra bagi Greysia/Apriyani.
Pertama, merasa terbeban karena tumpuan harapan ada di pundak mereka, dan kedua, mereka dapat bermain nothing to lose, karena sedari awal Ahsan/Hendra yang diunggulkan sudah tumbang, sehingga mereka dapat bermain lepas.
Syukurnya, di dalam laga tadi, yang kedua terlihat.Â