Ketika bola sambaran cepatnya tak bisa dikembalikan Shin Seung Chan, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu secara hampir bersamaan berteriak. Greysia mengepalkan kedua tangannya dan menengadah ke langit. Teriakan sejarah.
Di Musashino Forest Sport Plaza, kemenangan straight set, 21-19, 21-17 bukan saja membuat Greysia/Apriyani berhasil melaju ke final Olimpiade Tokyo 2020, tapi juga berhasil mengukir sejarah karena kepastian raihan medali perak sudah di tangan ganda putri Indonesia itu.
Laga semifinal antara Greysia Polii/Apriyani Rahayu anda Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan seperti diperkirakan berlangsung alot.Â
Keunggulan head to head 5-2 Greysia/Apriyani atas Lee/Shin nampaknaya tidak terlihat karena laga terakhir mereka menunjukkan skor yang ketat.
Saat kedua pasangan itu bertemu terakhir di  di BWF World Tour Finals 2020,  Greysia/Apriyani membutuhkan kemenangan melalui rubber game atas Lee/Shin dengan 21-17, 22-24, 21-15. Apalagi bertanding di ajang seprestisius Olimpiade, juga membutuhkan mental yang kuat.
Benar demikian adanya.Â
Sedari awal, kedua pasangan saling susul menyusul angka. Pasangan Korsel, Lee So Hee/Shin Seung Chan bahkan meladeni semua kemauan Greysia/Apriyani dengan sangat baik.Â
Ketika diajak beradu net, Shin Seun Chan tampi baik di depan, begitu juga Lee So Hee yang menjaga garis belakang dengan mobilitasnya.
Hanya pasangan Korsel itu lupa, bahwa Greysia/Apriyani sedang berada di dalam treknya. Greysia/Apriyani tak mudah kehilangan bola, bergerak menutup semua area dengan baik dan yang paling penting adalah tak mudah gentar saat ketinggalan.
Saat skor masih berada di bawah 10, Greysia/Apriyani selalu ketinggalan, hingga akhirnya berhasil berbalik unggul 14-12, dan menuntaskan set tersebut meski pasangan Korsel sempat menyamakan kedudukan di 19-19.