Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golkar dan Gerindra Bertemu, Golkar Menggoda, Demokrat Merana

14 Maret 2021   21:21 Diperbarui: 14 Maret 2021   22:01 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Sabtu (13/3). (Foto: via detik.com

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani nampak begitu formalitasnya menjelaskan tentang pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang.

Muzani menjelaskan bahwa pertemuan tersebut hanya bicara tentang berbagai hal strategis pemerintahan, mulai dari geo politik, serta isu internasional lain yang mempengaruhi perekonomian dan pertahanan.

"Keduanya sepakat bahwa kita harus tetap mempertahankan politik luar negeri Bebas dan Aktif, politik yang mengedepankan kepentingan nasional, dan menjaga keamanan dan stabilitas kawasan," kata Muzani, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/3/2021),dilansir dari detik.com.

Akan tetapi apakah hal itu hanya membahas tentang food estate, strategi perekonomian, dan sebagainya. Menurut saya, tentu saja tidak.

Baju yang dikenakan keduanya tentu saja berbeda jika kita mau menafsirkannya lebih jauh. Beberapa hal yang dikemukakan Muzani bisa saja sudah tuntas dibicarakan ketika keduanya berbaju sebagai menteri dalam kabinet Jokowi saat ini, sehingga patut diduga bahwa yang dibicarakan keduanya lebih daripada itu.

Apa yang saya maksudkan? Pertemuan ini bisa dibaca sebagai sinyal-sinyal pendekatan politik yang dilakukan oleh Golkar dan Gerindra.

Biasanya pertemuan politik ini terjadi karena dua hal. Pertama, berkaitan dengan pilkada atau pilpres yang akan dihadapi, sehingga keduanya akan bicara kemungkinan berkolaborasi dan sebagainya; dan kedua, bicara tentang situasi politik saat ini. Saya menduganya bicara tentang situasi di Demokrat atau bisa saja isu tentang kecurigaan beberapa pihak tentang Jokowi akan menjabat untuk tiga periode.

Apa yang bisa dibicarakan? Saya sih menduganya mulai menata kembali peta perpolitikan ketika Demokrat digoyang atau goyah setelah KLB Deli Serdang tuntas dilaksanakan. Nampaknya, Demokrat AHY akan unggul ketika masalah ini dibawah ke ranah hukum, tetapi yang patut menjadi catatan adalah apakah mereka akan siap menghadapi Pemilu mendatang dan akan sekuat dulu, itu jadi soal.

Jika ini benar dan ketika kita meneropong pertemuan antara Gerindra dan Golkar, saya pikir harus diakui tentang kecerdasan dari Golkar dalam membaca situasi. Suasana tuan rumah dan siapa yang mengunjungi menjadi patron yang menarik untuk disimak.

Gerindra dikunjungi Golkar di Hambalang. Artinya, jika kita pake filosofi bertamu, maka Golkar yang membutuhkan Gerindra. Untuk apa? Secara politik bisa macam-macam, termasuk kedua hal yang sudah saya ungkapkan di atas, akan tetapi yang mau saya garis bawahi adalah reputasi Golkar dalam menempatkan posisi memang harus diberi jempolan.

Golkar ini mampu berubah dengan cepat ketika keadaan berubah. Golkar bisa nampak tidak superior tetapi kekuatannya diakui. Bukti wakil Golkar menjadi wakil Presiden dalam beberapa periode bisa menjadi bukti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun