Pernah saya mengikuti pelatihan dari sebuah perusahaan asal Jepang, dan nilai tentang menghindari korupsi sudah mengakar kuat. Semakin profesional, maka tak akan ada korupsi. Itulah yang saya pikir sudah mengakar dalam diri seorang Nurdin Abdullah.
Akan tetapi, saya menyadari bahwa setiap orang dapat berubah. Bukan tentang Nurdin saja, tetapi tentang banyak orang. Idealisme bisa terkubur dalam, apabila pada akhirnya kepentingan politik jangka pendek yang menjadi pandu. Ini yang membuat orang kemarin, hari ini, bisa berbeda di masa depan, tergantung situasi, dan kondisi.
Hidup dalam idealisme ini seringkali tidak linear dengan gelar pendidikan tinggi, dan gelar lainnya. Pilihannya sederhana, mau korupsi atau tidak.