Mendagri Tito sepertinya sedang melakukan sebuah tindakan antisipatif. Bayangkan jika kenyentrikan Pasha ini ditiru dan dijadikan contoh oleh para ASN.
Semuanya akan berambut pirang, mau kekuning-kuningan atau blonde abis. Baik pria maupun wanita. Ini kan akan glowing, ramai jadinya.
Bisa tampilannya kayak grup musik cherrybelle. Syukur-syukur jika pas di wajah, maksud saya wajah mendukung, tapi kalau tidak kan akan mengerikan bin menakutkan. Warga yang akan dilayani juga akan takut datang, karena seperti sedang menonton film horror.
Lalu biaya tambahan juga jika hal itu dijadikan sebagai trendsetter di kalangan ASN nantinya. Biaya salon akan bertambah untuk mewarnai rambut.
Katanya pewarna pirang itu paling mahal jika disalonin, nah dengan gaji pas-pasan dan harus nyentrik, maka bukan keren tapi jadinya kere.
Soal rambut pirang ini juga ada ceritanya. Sebenarnya rambut pirang itu naturalnya tidak disengaja atau dibuat-buat di barat sana.
Dari Wikipedia dijelaskan bahwa "pirang" merupakan warna rambut yang timbul akibat kurangnya pigmen eumelanin. Biasanya warna rambut ini diwariskan secara familial. Jadi karena kurangnya gen makanya pirang.
Nah dalam perkembangannya, karena dianggap warna pirang ini cerah dan menarik maka rambut yang sudah kaya gen karena berwarna hitam tersebut lalu dibuat jadi kurang gen alias berwarna pirang.
Jadi sudahlah, rambut sudah hitam habis jangan diubah warnanya lagi. Pilihannya cuma dua, hitam atau putih alias beruban tanda sudah menua.
***
Di sisi lain, pembelaan Pasha juga ada benarnya, minimal dari logikanya menempatkan kinerja di atas penampilan.