Beberapa partai nampak ikut berespons terhadap masalah ini. Terpetik dari pemberitaan media, sikap dari PKB termasuk yang soft, melalui Ketua DPP PKB Daniel Johan, Denny disarankan untuk segera meminta maaf ke para kiai dan santri.
"Bang Denny segera sowan dan minta maaf ke NU dan para kiai dan santri, lebih baik saling maaf-memaafkan saja," kata Daniel pendek, Minggu (5/7).
Namun ada juga politisi yang mengatasnamakan partai yang cukup keras mengecam Denny Siregar, Â yakni jubir dari Partai Gerindra, HabiburokhmanÂ
Melalui pernyataannya, Habiburokhman  menyatakan bahwa Gerindra akan mengawal laporan masyarakat hingga Denny dapat diproses secara hukum.
"Sebagai wakil rakyat saya benar-benar kecewa dengan tulisan dan pembuatan foto tersebut. Saya akan kawal laporan masyarakat terhadap Denny Siregar agar persoalan ini cepat diselesaikan secara hukum," kata Habiburokhman, Minggu (5/7).
Di luar Denny memang kali ini seperti "salah jalan" lagi, reaksi Habiburokhman memang menarik untuk disimak.
Ada apa dengan politisi Gerindra sehingga memberikan respon seperti ini? Apakah ada persoalan antara Gerindra dengan Denny sebelumnya?
Entahlah, namun jika pertanyaannya dibalik dengan apakah Denny pernah mencari masalah dengan Gerindra dalam waktu dekat? Maka jawabannya iya.
Hal itu terjadi, saat internal Gerindra sempat riuh karena pernyataan dari Arif Poyuono yang mengatakan bahwa isu PKI dimainkan Kadrun, Â dan bahkan berniat memecat Poyuono, Denny ikut berkomentar, dan seperti biasa komentarnya cukup tajam dan pedas.
Denny menyatakan  bahwa jika Poyuono dipecat hanya gara-gara menyebut isu kebangkitan PKI dimainkan kadrun, maka partai besutan Prabowo Subianto itu patut dicurigai terpapar Kadrunisme.
"Kita lihat aja. Kalo sampe Arief Poyuono dipecat dari @Gerindra hanya karena bilang "PKI itu buatan kadrun", maka kita patut curiga partai Gerindra yang misinya katanya nasionalis itu masih terpapar kadrunisme," kata Denny melalui akuin Twitter-nya, Jumat (19/6/2020).