Gerindra mungkin sudah terlalu sabar dengan Poyuono. Biasanya isu "PKI adalah mainan dari Kadrun" ini akan diselesaikan Gerindra secara kekeluargaan. Akan tetapi herannya ini tidak, kali ini Poyuono bahkan diancam dan dipanggil oleh Mahkamah Kehormatan Partai (MKP) Gerindra dan bahkan terancam untuk dipecat.
Politisi Gerindra asal Sumatera Barat, Andre Rosiade yang juga kolega Poyuono saat menjadi Jubir pada Pilpres 2019 lalu  bahkan dengan keras membandingkan dirinya saat dipanggil MKP (soal polemik PSK) dan taat tetapi  Poyuono malah kabarnya berniat mangkir dan ogah-ogahan santai terhadap ancaman ini.
Sebenarnya manuver apa yang sedang dimainkan Poyuono?
Ada dua hal yang saya duga. Pertama, Saya menduga Poyuono ingin berpindah partai, sebelum berpindah maka harus ada kehebohan yang dibuatnya terlebih dahulu, memancing amarah lalu ditendang.
Jika benar pidah partai, kira-kira Poyuono akan pindah ke mana? Entahlah, tetapi menjelang Pilkada atau menuju Pilpers 2024, Poyuono perlu kembali menyiapkan kuda-kuda yang kuat agar dapat melakukan aktifitas berpolitik kembali di partai yang sesuai keinginannya dan bisa membuat karir politiknya terus berkembang? PDIP mungkin?
Kedua, patut diduga Poyuono hanyalah alat Gerindra untuk menarik perhatian publik. Alasan saya adalah  isu ini terlalu tiba-tiba dinaikkan ke permukaan ketika hampir secara bersamaan elektabilitas Prabowo (baca : Gerindra) menurun. Elektabilitas bisa dianggap sebagai popularitas, ketika kehilangan popularitas dan adem-adem saja, itu bisa buruk bagi partai.
Mengharap Fadli untuk menaikkan isu baru sudah terlalu mainstream--bahkan beresiko akan menambah haters tetapi memainkan peran Poyuono yang kerap lucu, sambil menjaga isu ini berkembang dengan cepat dan juga harus diselesaikan dengan cepat internal, maka diharapkan dapat menjaga Gerindra tetap berada di tangga populer menuju Pilkada mendatang.
Ini soal marketing dan gimmick demi rating, di dunia selebriti dan media, hal semacam ini lumrah dilakukan.
Bagi saya, kedua kemungkinan ini bisa saja terjadi. Tinggal ditunggu, bagaimana kelanjutannya, dan dimana muaranya.
Politik itu dinamis dan sulit ditebak. Akan tetapi, jika bicara politik mendekati Pilkada atau Pilpres, ini palingan akan berkutat soal dukungan dan popularitas saja.
Lalu ppa tujuan manuver ini sebenarnya? Saya kira waktu akan membuktikan, kita tunggu saja bagaimana episode Poyuono, PKI dan Kadrun ini akan berlanjut. Hanya Poyuono dan Gerindra yang tahu.Â
Salam