Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Janta Curfew", Cara PM Narendra Modi Memberlakukan Jam Malam Sebelum Lockdown Total di India

30 Maret 2020   06:34 Diperbarui: 30 Maret 2020   13:23 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: GlobalnewsHUT

Hari Minggu (29/3), Perdana Menteri India Narendra Modi telah meminta maaf kepada rakyatnya setelah lockdown total yang berujung kacau dengan eksodus besar-besaran para pekerja migran dan panic buying.

Akan tetapi pemberhentian lockdown sebagai antisipasi penyebaran virus corona sepertinya tidak menjadi opsi yang akan diambil oleh pemerintah India. 

PM Narendra Modi sepertinya  hanya akan mengevaluasi serta memperbaiki keadaan dengan segera memberikan stimulus pada rakyat miskin dan pekerja migran berpenghasilan harian yang terdampak paling besar dari lockdown di semua wilayah India tersebut.

Sebenarnya, sebelum mengambil keputusan lockdown total pada Hari Selasa (24/3), PM Narendra Modi  diapresiasi warga khususnya ketika memberlakukan "Janta Curfew" pada Minggu (22/3),  salah satu cara PM Modi agar warga berdiam di rumah meski hanya untuk sehari.

Saat itu, Modi terlihat puas, bahkan sesudah Janta Curfew dinilai berhasil, Modi mengatakan bahwa hal ini memang hanya sebuah permulaan dari langkah besar yang akan diambil.

"Janta Curfew adalah awal dari pertempuran panjang. Hari ini, orang-orang desa telah membuktikan bahwa mereka mampu dan begitu mereka memutuskan mereka dapat bersama-sama menghadapi tantangan apa pun, "kata PM Narendra Modi saat itu.

Apa sebenarnya  Janta Curfew itu? "Janta Curfew" sendiri pada prinsipnya sama dengan aturan "jam malam".  Aturan ini melarang semua orang India untuk berada di luar rumah pada satu hari, yaitu hari Minggu itu kecuali mereka yang terlibat dalam layanan penting.

Larangan ini tidak hanya malam, ataupun juga tidak berlangsun seharian. Janta Curfew berlangsung dalam  14 jam, yaitu mulai jam 7 pagi hingga jam 9 malam.

Orang India tidak perlu khawatir berada di rumah di jam tersebut, jika memerlukan atau membutuhkan sesuatu. Pemerintah sudah menyiapkan orang-orang khusus untuk membantu melakukan "layanan penting' seperti polisi, layanan medis, media, home delivery dan petugas pemadam kebakaran diperlukan untuk mengambil bagian dalam jam malam jika ada sesuatu yang dibutuhkan.

Transportasi umum benar-benar ditutup. Penyedia layanan  Taksi yang ramai di Delhi juga ikut mendukung pemberlakukan Janta Curfew selama sehari tersebut dengan  menyatakan bahwa mereka tidak akan menyediakan layanan transportasi selama jam malam.

Bukan itu saja, tranpsortasi kereta yang menjadi transportasi terpenting di India tidak akan mengizinkan warga untuk menggunakan transportasi tersebut, kecuali bagi karyawan yang bekerja untuk layanan penting selama jam malam berlangsung. Ketentuan ini juga berlaku bagi Kereta Metro, kereta Suburban, Bus, Trem dan layanan Monorel.

Ada satu himbauan dari PM Narendra Modi ketika Janta Curfew berlangsung. 

Semua warga yang berada di rumah pada jam 5 sore,  saat sirene berbunyi,  di hari Minggu tersebut  dihimbau untuk keluar dan berdiri di depan pintu, di balkon atau di depan jendela mereka  dan bertepuk tangan, membunyikan lonceng, atau membunyikan sesuatu untuk memberikan apresiasi kepada para petugas yang terus bekerja saat jam malam tersebut diberlakukan.

Menariknya ada misinformasi yang terjadi di tengah masyarakat selama pemberlakuan jam malam tersebut. Warga India mulai mengira-ngira mengapa Janta Curfew hanya diberlakukan dalam sehari saja.

Lalu berbagai cerita palsu pun mulai beredar. Ada  yang mengatakan bahwa masa hidup virus corona hanya 12 jam dan tinggal di rumah selama 14 jam tersebut selama Janta Curfew akan  memutus rantai penularan. Ada juga yang mengatakan bahwa Janta Curfew  akan mengurangi  kasus coronavirus sebesar 40%.

Membunyikan sesuatu saat janta curfew I Gambar: Indiatoday
Membunyikan sesuatu saat janta curfew I Gambar: Indiatoday

Salah satu aktor terkenal di India, Amitabh Bachchan bahkan dikritik oleh publik karena salah satu tweetnya  yang mengklaim bahwa getaran yang dihasilkan dari bertepuk tangan, meniup cangkang keong sebagai bagian dari Janta Curfew di hari Minggu tersebut dipercaya akan mengurangi atau menghancurkan potensi virus coronavirus karena hari itu itu adalah 'amavasya', hari paling gelap di bulan itu. Wow.

Apapun itu, Janta curfew sudah pernah dilakukan dan telah dianggap berhasil, dengan kerjasama dan persiapan yang matang untuk bersama-sama melakukan hal tersebut.

Sayangnya, mungkin karena melihat Janta Curfew yang berhasil tersebut, dua hari kemudian, Selasa (24/3), PM Narendra Modi lantas memberlakukan lockdown secara total. Lengah dalam memperhitungkan secara detil karena pemberlakuan sehari (Janta Curfew) berbeda sekali dengan pemberlakukan 21 hari penguncian total, lockdown di India akhrnya menjadi kacau.

Referensi

Referensi

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun