Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Ahok Bilang Ada Politik Kolonial di Tengah Isu Pindahnya Ibu Kota?

28 Agustus 2019   10:46 Diperbarui: 28 Agustus 2019   11:02 2154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok I Gambar : Kompas

Langsung saja. Judulnya memang sedikit clickbait, tapi sumber beritanya nyata kok.

Begini, Ahok menilai viralnya kembali video wawancara pada 2013 soal pemindahan ibu kota adalah bentuk adu domba.

 "Itulah politik peninggalan kolonial Belanda. Maunya adu domba dengan konteks berbeda dan pertanyaan yang tidak sama," ungkap Ahok.

Jadi , ada politik kolonial adu domba, yang sengaja membenturkan pendapat Ahok enam tahun yang lalu itu dengan keputusan Jokowi memindahkan Ibu kota ke Kalimantan Timur. Begitu.

Apa sih video yang dimaksud Ahok? Video wawancara yang direkam saat Ahok masih menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Jokowi pada sekitar 2013.

Presenter membacakan pertanyaan dari warga tentang pemindahan ibu kota. Berikut ini cuplikan tanya jawabnya:

Presenter: Menurut Pak Jokowi dan Ahok, perlukah pemindahan ibu kota ke tempat lain? Atau menunggu Jakarta menjadi megapolitan yang crowded? Ada lagi "apakah Bapak setuju jika ibu kota dipindahkan? Atau Bapak berpikir bahwa Jakarta masih layak untuk menjadi ibu kota?"

Ahok: Saya kira kalau soal pindahkan ibu kota tergantung pemerintah pusat dan DPR. Kalau buat saya, rakyat kita masih susah, kalau buat saya pribadi, untuk apa habisin Rp 800 triliun hanya untuk mengatasi gara-gara sini macet, lalu ibu kota pindah padahal bikin loopline kereta api cuma Rp 30 triliun. Jadi kan ini bukan karena ada masalah lalu lari dari masalah gitu lho, itu pendapat saya. Kalau sini macet ya diatasi dong macetnya. Bukan berarti lalu bikin proyek yang lebih berapa ratus triliun. Itu juga masalah baru lagi. Lebih cepat di sini kok. Kalau saya, lebih gampang gimana? Beli aja bus yang banyak kalau pemerintah pusat mau bikin lancar. Kasih bus gratis. 

Eh, mari kita bahas, dari sudut pandang Ahoklah.  Untuk lebih cepat memahaminya, fokuskan di tulisan yang dibuat tebal (bold) di atas dan bandingkan dengan komentar lengkap Ahok di bawah ini.

"Buat saya, pindah ibu kota karena lari dari masalah kemacetan saja jelas nggak tepat. Pak Jokowi dari dulu mengatakan pindah ibu kota bukan hindari kemacetan. Karena Jakarta tetap harus dibangun transportasinya, sebab akan jadi pusat bisnis dan jasa," ujar Ahok seperti dilansir dari detik.com.

"Pindah ibukota bukan untuk lari dari masalah tetapi untuk pemerataan pembangunan keluar dari Jawa itu benar,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun