Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah HRS Paham Esensi Pancasila?

25 Agustus 2019   14:25 Diperbarui: 25 Agustus 2019   14:29 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HRS I Gambar : Geotimes

Di milad ke-21 FPI, Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) tumben berbicara tentang Pancasila. Dalam video ceramahnya, HRS menyinggung soal  Pancasila.

HRS mengatakan Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia, bukan pilar negara. Dia menyebut ada pihak yang menyebut Pancasila sebagai pilar negara yang dia nilai sama sekali tidak paham konstitusi bahkan gagal paham tentang dasar negara Republik Indonesia.

Bahkan  bukan sekedar menyinggung Pancasila, HRS juga mengatakan rezim sekarang dan  Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi tidak paham hakikat dan esensi Pancasila.

"Ironisnya justru rezim perselingkuhan antara komunis sosialis dan liberal kapitalis yang mulai berkuasa sejak reformasi laten kiri 1998, yang merasa paling NKRI dan paling pancasilais, telah dengan sengaja menggeser Pancasila yang berintikan Ketuhanan Yang Maha Esa dari dasar negara menjadi pilar negara. Dan parahnya mereka sosialisasikan pergeseran ilegal dan inkonstitusional tersebut secara sistematis melalui lembaga-lembaga tinggi negara bahkan melalui lembaga tertinggi negara," ujar Rizieq.

"Lebih parahnya lagi rezim yang tidak paham hakikat Pancasila ini telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang disingkat BPIP. Dengan anggota yang juga tidak paham esensi Pancasila tapi digaji lebih dari Rp 100 juga rupiah per bulan tiap anggotanya hanya untuk menonton dagelan penghianatan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara," sambung Rizieq.

Soal pernyataan HRS ini, Istana dan BPIP Langsung merespons. Istana melalui Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki gagasan dan upaya untuk menjaga Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Salah satunya dengan membentuk BPIP.

Selain itu, Presiden Jokowi dengan  tegas akan  menghalau paham-paham lain yang ingin berupaya mengganggu Pancasila.

"Apapun yang keluar dari kata-kata Rizieq, itu adalah gambaran dari kepribadiannya karena semua mata dan memandang dan melihat dan mendengar apa yang beliau videokan, saya tidak patut dan tidak pantas untuk memberikan satu penilaian," kata Ngabalin.

"BPIP adalah sebuah ikhtiar, jangan keliru. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila adalah sebuah ikhtiar untuk dan atas nama negara RI, Presiden Joko Widodo melakukan langkah-langkah untuk menjaga memelihara dan terus memperjuangkan perjuangan penegakan Pancasila dan UUD 1945, kebhinekaan kita. Makanya kita terus bergerak melawan intokleransi," jelas Ngabalin.

Senada  dengan Ngabalin, Plt Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono  mengatakan bahwa kehadiran BPIP adalah untuk memastikan Pancasila terus menjadi dasar negara .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun