Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gagal Masuk Kabinet Jokowi, Amien Rais Senang, PAN Merana

23 Agustus 2019   21:30 Diperbarui: 23 Agustus 2019   22:33 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zulhas dan Jokowi I Gambar : Tribun

Sebelum 22 Mei atau masa penetapan pemenang Pilpres,  Partai Amanah  Nasional (PAN) melaju mulus menjadi satu-satunya partai dari pihak koalisi Prabowo yang bergerak taktis mendekati koalisi Jokowi demi tujuan kekuasaan.

Adalah pertemuan "tak disengaja"  Ketua Umum PAN, Zulkifly Hasan alias Zulhas dengan Jokowi di istana dalam salah satu acara formal yang menjadi alasan. Media menjadi berisik dengan tambahan bumbu bahwa PAN juga meminta mahar sebagai pimpinan MPR jika bergabung, meskipun sesudah itu belum ada pertemuan yang lebih intens.

Bagaimanapun juga jika dianggap seperti wanita, PAN itu wanita yang seksi. PAN mempu membuat koalisi Jokowi tergoda dan di lain sisi pandang mata koalisi Prabowo seperti tak lepas melihat pergerakan PAN.

Mengapa demikian? Meskipun bukan pemilik suara legislatif yang cukup banyak, satu hal yang perlu diperhatikan PAN memiliki irisan pemilih yang  berbeda dengan PKB yang sekarang , masih bergabung dengan Koalisi Jokowi berbeda. Jika PKB mewakili suara NU, maka PAN dapat dikatakan mewakili warna Muhamadiyah dengan Islam moderat.

Irisan yang cukup jelas ini dapat menjadi jualan PAN, sekaligus membuat PAN dipikirkan dengan matang untuk menjadi bagian dari koalisi pemerintahan ke depan.

Selain itu, kehadiran PAN bersama Koalisi Jokowi tentu akan membuat komposisi akan semakin lengkap sekaligus menciptakan stabilitas politik. Kehadiran PAN juga akan membuat susunan pemerintahan akan lebih plural dan itu sangat baik bagi kehidupan berbangsa ke depan.

Persoalannya suasananya menjadi merugikan bagi PAN ketika Gerindra ternyata melalukan manuver tajam sesudah sidang Mahkamah Konstitusi, Gerindra merapat ke koalisi pemerintah, sehingga pintu yang sempat terbuka bagi PAN menjadi hampir tertutup.

Gerindra membawa angka elektoral yang amat signifikan untuk kekuatan pemerintah di parlemen nanti, sehingga PAN mulai ditinggalkan oleh koalisi Jokowi atau menjadi rencana kedau bukan rencana pertama.

Kepastian tentang kegagalan PAN masuk dalam kabinet Jokowi diucapkan sendiri oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Amien mengatakan PAN tidak akan masuk di kabinet pemerintah Jokowi periode kedua.

"Tadi saya dibisiki oleh Pak Ketua Umum bahwa nanti PAN tidak ikut dalam kabinet yang akan datang," kata Amien Rais di peringatan HUT PAN ke-21 di Kolong Tol Pejagalan, Jl Jembatan Tiga Raya, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (23/8/2019).

Amien Rais memang tampak senang, bahkan sangat senang, karena bagi Amien Rais mengikuti jejak Gerindra untuk masuk ke pemerintahan adalah bukan saja sebuah kemunduran tetapi seperti membuang air ke muka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun