Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Rasisme Sepak Bola, Dilukai seperti Matuidi dan Melukai seperti Ron Atkinson

21 Agustus 2019   11:17 Diperbarui: 22 Agustus 2019   20:38 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blaise Matuidi I Gambar : Capital

Ron Atkinson I Gambar : Telegraph
Ron Atkinson I Gambar : Telegraph
Mari mundur dan berpindah ke Inggris pada 2004 . Ketika hidup pria bernama lengkap Ronald Frederick "Big Ron" Atkinson drastis berubah karena otak dan pemikirannya yang sesat membuat dirinya tidak sengaja "melukai" orang yang berbeda dengannya dari warna kulit.

Saat sedang bertugas sebagai komentator pertandingan antara Monaco melawan Chelsea dalam laga semifinal Liga Champions, 21 April 2004 dan menganalisis pertandingan bagi stasiun TV, ITV, Big Ron kedapatan melontarkan sebuah pernyataan tentang pemain Chelsea, Marcel Desailly.

 "He's what is known in some schools as a f****g lazy thick nigger. (dia (Desailly) adalah pemain yang dikenal selama disekolah sebagai seorang f****g negro yang sangat malas.").

Pernyataan yang sebenarnya dikeluarkan seusai pertandingan namun sialnya bagi Ron, perkataannya terdengar bagi pemirsa ITV di seluruh Timur Tengah.

Pernyataan rasial ini sontak mendapat respon dari berbagai pihak dan kebanyakan negatif. Bahkan pihak ITV yang mengontrak Atkinson pun langsung menghentikan kontrak mereka dengan Atkinson, serta mengadakan konferensi pers khusus untuk itu.

"Kami tidak memaafkan komentar yang dipermasalahkan, meski dilakukan setelah pertandingan. Penyalahgunaan yang kami sesalkan keluar dari komentator yang dihormati dan berpengalaman. Dia (Atkinson) langsung mengajukan pengunduran diri, dan kami terima" kata juru bicara ITV, dikutip dari The Guardian,22 April 2004.

Sejak itu karir Ron Atkinson sudah tamat, penyesalan menjadi tidak ada gunanya.

Rasisme menjalar tanpa diduga, kita mungkin pernah dilukai seperti Matuidi dan di waktu berbeda melukai seperti yang dilakukan oleh Ron Atkinson. Seharusnya dua-dua tidak terjadi di dunia sepak bola, mapun di dunia nyata.

Mahakarya sepak bola terlalu indah hanya untuk dirusak oleh perlakuan rasis, dan sebenarnya cara terbaik untuk menikmati sepak bola adalah menerima perbedaan dalam mahakarya tersebut.

Sepak bola juga mencerminkan kehidupan yang nyata, hidup terlalu indah dan juga amat singkat jikalau ego rasis yang menguasai.

Ron Atkinson akan menyesali apa yang dia katakana sepanjang hidupnya, sedangkan Matuidi hari ini masih bermain bersama Cristiano Ronaldo, Ginaluigi Buffon di Juventus, taka da rasisme di sana. Lalu dimana para pelaku rasisme tersebut? Mereka berada di ruang mereka sendiri. Ruang yang amat gelap.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun