Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Cak Imin, Doa Minta 10 Menteri dan Presiden 2024

18 Mei 2019   23:25 Diperbarui: 18 Mei 2019   23:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhaimin ISkandar alias Cak Imin I Gambar : Tribun

Lalu mengapa Cak Imin sangat percaya diri. Paling tidak ada dua alasan. Pertama, kenaikan suara secara signifikan  PKB di tingkat nasional, yaitu hingga 0,55 persen menjelang rekapitulasi KPU berakhir.

Sebagai informasi di Pemilu 2014, PKB hanya meraih 9,04 persen, sedangkan di pemilu kali ini sekitar 9,59 persen.  PKB juga membuat Jokowi-Ma'ruf menang telak di Jawa Timur, target lumbung suara utama Jokowi. Hasil yang menjadikan PKB menjadi partai Islam yang mendapat suara terbanyak di perhelatan politik ini.

Kedua, adalah faktor Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden Jokowi. Jika Jokowi-Ma'ruf menang, maka Nadhatul Ulama (NU) sebagai basis PKB patut berbangga karena dari sekian banyak calon, wakil dari NU lah yang dipilih menjadi orang nomor dua.

Di masa kampanye, Cak Imin terlihat amat membanggakan terpilihnya Ma'ruf Amin sebagai Cawapres, karena PKB adalah partai utama yang mendukung Ma'ruf Amin. "Insya Allah dengan Kiai Ma'ruf sebagai cawapres, insya Allah PKB minimal 100 kursi di DPR RI," kata Muhaimin di depan kader dan simpatisan PKB pada Oktober 2018.

Seperti membalas pujian dari Cak Imin. Kiai Ma;ruf Amin juga balik memuji Cak Imin. Ma'ruf Amin mengatakan, jika dirinya nanti terpilih menjadi wapres, maka dia berharap di masa akan datang akan ada orang NU yang menjadi presiden. "Siapa tahu yang jadi Presiden nanti" kata Ma'ruf  Amin.

Apakah hal ini merupakan cara Cak Imin untuk mempersiapkan diri untuk 2024 nanti? Mungkin saja.

Baca Artikel Menarik : Serangan Balik Mematikan Sri Mulyani untuk Arief Poyuono

Di luar pernyataan Cak Imin, ada sisi penting yang menjadi semacam alarm bagi Jokowi jika pada akhirnya resmi menjadi Presiden.  Jokowi harus sesegera membangun komunikasi politik dengan partai dari barisan koalisi yang mendukungnya. 

Hal ini dirasa sangat perlu supaya para partai pendukung  jangan terlalu banyak melahirkan diskursus pembagian kekuasaan secara prematur padahal pemilu belum genap selesai. Meskipun hal itu hanya diungkapkan melalui harap dan doa, seperti yang dilakukan oleh Cak Imin.

Jika ini tidak dimanajemen oleh Jokowi dengan baik, maka saling klaim kursi menteri  yang berpotensi menimbulkan konflik antara partai pendukung akan rentan terjadi. Apalagi sebelum pernyataan Cak Imin, harapan publik akan terbentuknya Kabinet Zaken yaitu kabinet yang terdiri para professional diharapkan dapat diwujudkan oleh Jokowi nantinya. Bukankah pernyataan seperti ini akan menjadi batu sandungan?

Baca : Dilema Jokowi Merespon Usulan Kabinet Zaken

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun