Tidak ada satupun manusia tidak bisa memastikan kapan kehidupan itu akan berakhir. Hidup bisa dijalani, kematian akan datang hanya waktunya akan menjadi misteri bagi setiap insan. Masing-masing dengan cara dan jalannya sendiri.
Pemahaman ini sejatinya akan membuka perspektif bahwa kehidupan untuk berguna bagi orang lain itu amat terbatas, tidak ada penundaan disana, karena perjalanan menuju itu waktunya semakin hari akan semakin menipis, jika dapat dilakukan segera, lakukan.
Terakhir, esensi tetelestai adalah pengorbanan atau penyangkalan diri. Kehidupan terlalu kejam karena kita akan menghadapi penolakan ketika kebaikan itu ditebarkan. Namun disitulah terjadi pengorbanan. Pengorbanan itu adalah sesuatu yang tidak harus kita tanggung atau alami tapi demi orang kita mengalaminya.
Pengorbanan sering berjalan seiring dengan penyangkalan diri. Kita merasa bahwa kita lebih pantas untuk berada di suatu posisi karena kita lebih hebat, lebih luar biasa dan lain-lain, tetapi akhirnya kita mengerti bahwa itu semua hanyalah sebuah kesementaraan. Jika kita mengejarnya, kita sebenarnya hanya berada di dalam dunia yang semu.
 Hiduplah dalam damai, hiduplah di dalam kehidupan yang berbagi. Selamat menyambut Paskah.