Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menerka Kiprah Gonzalo Higuain di Chelsea

24 Januari 2019   21:24 Diperbarui: 25 Januari 2019   11:23 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gonzalo Higuain resmi bermain di Chelsea I Gambar : Marca

Striker asal Argentina, Gonzalo Higuain telah resmi menjadi striker baru Chelsea. The Blues memilih opsi mendatangkan Higuain dengan status pinjaman sampai 30 Juni 2019. Higuain sebelumnya di AC Milan berstatus pinjam pakai dari klubnya, Juventus.

Artinya, The Blues mengambil hak pinjam pakai milik AC Milan. Klub asal London tersebut juga memiliki kesempatan untuk memperpanjang durasi peminjaman hingga 30 Juni 2020 dengan biaya mencapai 18 juta euro, atau dapat membelinya secara permanen dengan 36 juta euro dari Juventus.

Apakah Higuain akan sukses di Chelsea? Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan tentang kebijakan transfer ini. Jawabannya beragam, ada yang mengatakan bahwa ini sebuah perjudian besar, ada yang mengatakan bahwa ini dapat gagal dan ada yang yakin Higuain dapat berhasil dan bersinar di Chelsea.

Salah satu yang meragukan transfer Higuain adalah eks pemain Chelsea, Pat Nevin. Nevin mengatakan persoalan utama yang mungkin dihadapi oleh Higuain adalah adaptasi.  Adaptasi terhadap gaya main sepak bola Inggris dan juga adaptasi dengan rekan baru.

"Memang ia pernah bekerja sama dengan pelatihnya saat ini, namun situasinya tidak semudah itu. Bagaimana ia bisa beradaptasi dengan lingkungan dan rekan-rekan setimnya yang baru ketika ia datang di tengah musim?" ucap Nevin.

"Seorang striker selalu ingin menjadi sosok utama ketika mereka datang ke klub. Namun jika melihat karakteristik pemain yang ada di Chelsea saat ini, saya hanya bisa mendoakan ia semoga beruntung." tambah Nevin.

Gaya bermain Sepak bola Italia yang taktikal dan cenderung sedikit lambat tentu berbeda dengan gaya Inggris yang cepat dan mengandalkan stamina. Higuain bisa saja kesulitan untuk menyesuaikan dan tentunya butuh lebih banyak waktu untuk itu.

Jurnalis kenamaan Eropa, Duncan Castles juga mendukung pertanyaan Nevin. Castles mengatakan bahwa transfer Higuain ibarat sebuah perjudian besar dengan mendatangkan Higuain yang sekaligus "melempar" striker lain, Alvaro Morato ke Atletico Madrid. Belum tentu Higuain akan lebih baik dari Morata.

Castles memberi contoh menyorot tentang kegagalan pembelian dalam diri Alvaro Morata. "Jika Higuain gagal di tim ini, maka Chelsea akan mendapatkan rasa malu yang besar di hadapan publik. 16 bulan yang lalu mereka memecahkan rekor transfer untuk membeli Morata, di mana saat itu media Inggris menyebut Chelsea melakukan pembelian yang sangat luar biasa." ujar Castles.

"Jika Higuain karena satu dan dua hal tidak bisa beradaptasi dengan tim ini, maka saya yakin ini adalah akhir dari karir Maurizio Sarri di Chelsea." tambah Castles.

Namun Castles juga memberi sedikit semangat optimisme bagi pendukung The Blues. Bagi Castles, perekrutan Higuain mempunyai potensi sukses yang cukup besar. Alasan Castles sederhana, Higuain pernah diasuh Maurizio Sarri sehingga mengetahui gaya Sarri yang dikenal dengan Sarri-ball.

"Higuain sudah pernah bermain di sistem yang dibuat Sarri di Napoli, sehingga dia tahu ke mana ia harus berlari dan ia juga tahu dari mana arah bola akan datang pada dirinya." kata Castles.

"Dia juga tahu bagaimana cara Jorginho bermain sehingga saya rasa dia akan sempurna untuk tim ini dan dia harus termotivasi untuk membuktikan dirinya dengan mencetak banyak gol." tambah Castles.

Artinya, probabilitas sukses dan gagal Higuain dapat dikatakan berimbang.

Baca juga tulisan menarik ;  Balada Seorang Gonzalo Higuain

Higuain kembali bersua Sarri di Chelsea I Gambar :SkySports
Higuain kembali bersua Sarri di Chelsea I Gambar :SkySports
Selain pemaparan di atas,  ada juga kemungkinan bahwa transfer Higuain adalah pilihan terakhir di balik rasa frustrasi Sarri mencari sosok yang tepat untuk menjalankan strateginya di Chelsea.

Sebelumnya dalam skema 4-3-3 yang dipakainya, Sarri sudah berulang-ulang mencoba beberapa pilihan untuk mencari Central Forward yang tepat untuk gaya main yang diinginkannya.

Sarri membutuhkan seorang CF yang selain cepat, mampu membuka ruang bagi rekan yang lain dan mematikan dalam memanfaatkan bola daerah. Hal ini berhasil dijalankan dengan sempurna oleh Higuain di Napoli bersama Sarri. Kala itu,  Higuain mencetak 36 gol dalam 35 laga Serie A 2015/16,  rekor jumlah gol terbanyak semusim yang belum dipecahkan hingga saat ini.

Dua striker bertipe CF yang diharapkan Sarri dan dimiliki Chelsea, yakni Oliver Giroud dan Alvaro Morata sepertinya sudah dianggap gagal oleh Sarri.

Pilihan pertama Sarri, Oliver Giroud dirasa terlalu lambat dan lebih suka memanfaatkan bola daerah, Sarri membutuhkan yang lebih cepat. Pilihan kedua juga menghadapi persoalan.  Alvaro Morata mungkin lebih cepat dari Giroud, tetapi gagal memanfaatkan bola daerah, Morata juga tampil inkonsisten.

Ketika Morata dan Giroud gagal, Sarri memaksa atau mencoba Hazard bermain sebagai CF meski terlihat sebagai false nine. Hazard sempat berhasil menjalankan perannya, hanya Hazard tidak terlalu nyaman terus memainkannya, karena bola akhirnya lebih terfokus padanya dan dia tidak bebas bergerak.  Mungkin karena itulah, akhirnya Sarri meminta Chelsea segera mendatangkan Higuain.

Menjadi patut dipertanyakan adalah meski Higuain sudah tahu taktik Sarri namun persoalannya lainnya adalah belum tentu fisik, dan visi Higuain sama seperti tiga atau empat tahun lalu.

Di AC Milan, pelatih Gatusso sebenarnya sduah mengupayakan agar Higuain mendapatkan gaya bermain yang cocok dengannya. Gatusso juga memainkan 4-3-3, mengusahakan agar pemain sayap seperti Suso dan Hakan menjadi supplier bola bagi Higuain, tetapi tetap gagal.

Higuain terlihat sudah lebih lambat. Saat menjemput bola di lini tengah, dan membuka serangan, malah Higuain terlambat balik ke posnya di dalam kotak penalti. Ini membuat peluang yang didapatkan Higuain menjadi lebih sedikit, dan keran gol menjadi bergerak terlalu pelan.

Akan tetapi sekali lagi, apapun dapat terjadi. Semoga Higuain bisa menemukan kembali permainan terbaiknya di Chelsea. Salah satu yang membuat harapan itu membumbung adalah suasana hati Higuain yang kembali ceria. Di Milan, Higuain seperti kehilangan kebahagiaan dan kadang emosinya sukar dikendalikan saat bertanding, seperti laga melawan Juventus.

Sekarang Higuain bahagia. Saat menandatangani kontrak, salah satu yang membuat Higuain bahagia adalah faktor Maurizio Sarri. Higuain mengatakan itu dengan jelas.

"Maurizio Sarri adalah pelatih yang, dalam karier saya, telah mengeluarkan kemampuan terbaik saya sebagai pemain. Dia seseorang yang tahu cara bekerja dengan saya, terutama dari sisi emosional," kata Higuain di situs resmi Chelsea.

"Tahun-tahun kami bekerja sama begitu luar biasa dan sebagian besar berkat dia, jadi datang bekerja dengannya sangat penting bagi saya. Saya sangat senang diberi kesempatan untuk melakukan itu dan saya ingin kembali ke level itu." tambah Higuain.

Jika Higuain bahagia, segala sesuatunya mungkin. Semoga beruntung Higuain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun