Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Kroasia, Kemenangan Kekuatan Mental

12 Juli 2018   05:04 Diperbarui: 12 Juli 2018   06:19 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandzukic, Kekuatan Mental Kroasia I Gambar : Reuters

Mandzukic berlari kemanapun dia sanggup. Kakinya sudah lemah, tetapi semangatnya terus membara. Bersama dengan rekan-rekannya, Mandzukic yakin bahwa tak ada kerja keras yang sia-sia. Menit ke-109, Manduzkic menuai hasilnya. Tendangan kaki kirinya merobek gawang Pickford. Kroasia unggul atas Inggris, 2-1. Sejarah tercipta, Kroasia lolos ke Final Piala Dunia.

Pertandingan semi final antara Kroasia melawan Inggris berlangsung dramatis. Kroasia yang ketinggalan gol cepat Inggris di menit ke-4 melalui tendangan bebas Kieran Trippier berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua melalui Ivan Perisic di menit ke-68. Ketika pertandingan sepertinya lagi-lagi akan berakhir di babak adu penalti, Mario Mandzukic mencetak gol kemenangan Kroasia di menit ke-109.

Berlangsung tidak terlalu taktikal seperti pertandingan Perancis melawan Belgia, pertandingan ini lebih kepada penantian para penikmat bola, bahwa siapa yang unggul secara mental, dialah yang akan menang.

Mengapa demikian? Babak pertama seperti neraka bagi Kroasia. Sesudah gol dari Kieran Trippier, Kroasia bermain seperti para pemain amatir. Pertunjukan tak biasa ketika Ivan Rakitic salah mengumpan, Perisic yang kebingungan menempatkan posisi dan Dejan Lovren yang panik ketika Sterling mengejar bola di daerah pertahanannya terlihat jelas di babak pertama.

Lini tengah terlihat dikuasai Inggris. Padahal, Kroasia memiliki Luka Modric dan Perisic di sana. Pressing dari Lingard dan Henderson membuat kedua gelandang berpengalaman itu seperti berada di ruang yang sempit. Penggemar Inggris semakin yakin jika hal itu terus terjadi di babak kedua maka, Inggris akan melaju ke final Piala Dunia.

Di babak kedua, dominasi Inggris memang  terus terjadi namun kekuatan mental itu biasanya nyata ketika berada dalam tekanan. Di bawah tekanan harus mencetak gol, Kroasia tampil tak patah arang dan gampang menyerah. Akhirnya di menit ke-68, ketika tanpa diduga Ivan Perisic mampu mencetak gol menyambut Sime Vsjalko di antara kepungan trio bek Inggris yang tampil apik sebelum gol itu tercipta.

Disinilah titik dimana perbedaan mental itu terlihat. Para pemain muda Inggris langsung lunglai dan seperti ketakutan setelah gol itu tercipta. Tak ada pemain yang mampu membangkitkan semangat mereka, mereka masih terlalu muda untuk tahu cara untuk bangkit. Sampai di titik ini, rasanya Inggris merindukan Steven Gerrard atau Frank Lampard di dalam tim. Sayang, mereka tak punya kekuatan itu.

Sebaliknya, Kroasia bertambah bersemangat, para pemain Kroasia yang tak lagi muda seharusnya kelelahan, tetapi tidak, mereka terus berlari dan bertambah percaya diri. Modric terus bergerak mengitari lapangan, Lovren terus memerintahkan lini pertahanan terus rapat dan Mandzukic tak pernah berhenti berlari.

Faktor pengalaman dan kekuatan mental dari pemain senior seperti Modric, Rakitic dan Mandzukic jelas yang vokal berbicara di sini.  Kroasia tak banyak lagi melakukan salah umpan dan duo Modric dan Rakitic secara bergantian semakin padu sebagai kreator penyerangan ke pertahanan Inggris. 

Kroasia mendapatkan momentum untuk kebangkitan, sedangkan Inggris terus tenggelam ke dalam penyesalan akan gol penyeimbang dari Kroasia. Terus ditekan oleh Kroasia, meski masih mampu bertahan selama hingga 90 menit berakhir, namun di babak tambahan, Inggris harus kebobolan lagi melalui gol Mandzukic di menit ke-109. Wajah kiper Inggris, Jordan Pickford menjadi pucat pasi. Sedangkan, dalam lelah, para pemain tua itu, Luka Modric, Mandzukic dan Rakitic terlihat yakin.

Sempat dipandang remeh karena hanya lolos dari Denmark dan Rusia melalui babak adu penalti di fase knock out, tapi tak banyak yang menyadari bahwa proses itulah yang membuat Kroasia semakin kuat secara mental menghadapi situasi sulit dan penuh tekanan. Kroasia membuat sejarah, maju ke final Piala Dunia untuk pertama kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun