Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Luis Suarez, Akankah Menggigit Lagi?

15 Juni 2018   08:30 Diperbarui: 15 Juni 2018   17:42 2513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gigitan Suarez di PD 2014 I Gambar : Kompas

Pada 24 Juni 2014 di Estadio Das Dunas, Natal, Brasil sebuah insiden unik terjadi di laga grup D di Piala Dunia Brasil 2014. Dalam pertandingan yang sedang berlangsung antara Italia melawan Uruguay, tiba-tiba di menit ke-79, Luis Suarez dan Giorgio Chiellini terlihat terjatuh.

Suarez memegangi giginya sedangkan Chiellini memegangi bahunya, keduanya sama-sama meringis kesakitan. Sepertinya ketika sedang berduel tanpa bola, Suarez menggigit belakang bahu kiri Chiellini, CHiellini emgayunkan sikunya dan dibalas Suarez dengan sebuah gigitan.

Wasit dan asistennya tak dapat melihat insiden itu, sehingga tak ada kartu keluar. Uruguay akhirnya unggul atas Italia melalui gol Diego Godin, sekaligus membuat Italia pulang lebih awal.

Akhirnya, melalui investigasi mendalam seusai pertandingan, Suarez yang saat itu masih bermain di Liverpool mendapat sanksi berat. Suarez dilarang tampil di ajang Internasional selama sembilan pertandingan, larangan terlibat dalam semua kegiatan sepak bola selama empat bulan dan denda 66.000 poundsterling atau sekitar 1,4 Miliar rupiah.

Peristiwa menancapnya gigi Suarez ke bagian tubuh pemain lawan ini adalah ketiga kalinya dia lakukan di sepak bola. Sebelumnya dia lakukan ketika masih membela Ajax Amsterdam terhadap Otman Bakkal, lalu Brasnislav Ivanovic bek asal Chelsea dan terakhir Chiellini. Kabar baiknya, setelah pindah ke Barcelona, Suarez tercatat masih belum menggigit siapapun.

Pertanyaan menariknya adalah apakah di Piala Dunia 2018 nanti Suarez akan menggigit lagi? Kita bisa menjawabnya dengan melihat dalam dua perspektif. Secara harafiah yaitu menggigit secara fisik atau menggigit dalam hubungannya mencetak gol atau tampil hebat.

Pertama, soal menggigit secara fisik dahulu. Jika kita lihat pola psikolog bagaimana sampai Suarez menggigit,  tindakan ini terjadi seperti hukum sebab akibat,

"Ada hanyalah beberapa hal yang terjadi di lapangan. Hanya ada kami (Suarez dan Chiellini) di arena itu dan ia menabrakku dengan bahunya dan itu kenapa mataku menjadi seperti ini" ujar Luis Suarez sesaat menjelaskan insidennya dengan Chiellini.

Namun jika diihat lebih jauh dan berdasarkan pengakuan Suarez sendiri maka tekanan dalam pertandingan menjadi alasannya. Dalam buku biografinya berjudul Crossing the Line, Suarez merasa stres ketika gagal memanfaatkan peluang untuk mencetak gol ke gawang Buffon, dalam pertandingan yang menjadi penentuan bagi kedua tim.

"Ketika jantung anda berhenti berdebar usai pertandingan, cukup mudah untuk melihat kembali dan berkata, 'Bagaimana bisa anda begitu bodoh. Masih ada 20 menit tersisa," ungkap Suarez jujur tentang kejadian 4 tahun silam tersebut. Akibatnya, untuk pelampiasan frustrasinya, dia perlu melakukan sesuatu sebagai pelampiasan, dan itu melalui gigitan.

Pola yang sama juga terjadi ketika Suarez menggigit Ivanovic. Liverpool berada dalam tekanan harus mengalahkan Chelsea untuk membuka peluang lolos ke Liga Champions 2013. Suarez tampil buruk dengan mengakibatkan penalti bagi Liverpool dan tak kunjung mampu melewai kawalan Ivanovic. Gigitan pun terjadi secara spontan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun