Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Memahami Viking, Memaafkan Persija

29 Maret 2018   21:57 Diperbarui: 30 Maret 2018   12:35 4536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persija Meminta Maaf Soal Video Ujaran Kebencian I Gambar : Tribun

"Maaf jalur hukum akan kami tempuh, tidak sepantasnya seorang pemain sepak bola berbicara seperti itu. Ingat bung, kalian tidak akan selamanya menjadi pemain sepak bola, dan tidak mungkin tim lain mau mengambil karena etikamu jelek sekali," kata Dirigen Viking, Yana Umar.

Kelompok bobotoh fanatik yang disebut Viking merasa direndahkan oleh ujaran kebencian yang dikeluarkan beberapa pemain Persija saat sedang menghabiskan waktu luang mereka dengan bernyanyi melalui sebuah rekaman video.

Di video berdurasi 24 detik yang menjadi viral itu terlihat Riko Simanjuntak, Gunawan Dwi Cahyo, Ahmad Syaifullah, serta beberapa pemain lainnya, berada di dalam ruangan. Namun tiba-tiba muncul kata- kata kasar yang menunjukkan ujaran kebencian terhadap Viking, hingga hari ini belum tahu dari siapa suara itu terdengar.

Pesepak bola memang harus menjadi contoh
Banyak pihak yang menyesalkan kejadian ini. Kejadian ini seperti mengorek kembali luka lama di balik rivalitas kedua klub, setelah sebelumnya sempat islah karena peristiwa kematian Ricko Andrean.

Ricko adalah Bobotoh asal Cicadas Kota Bandung yang tewas dikeroyok saat melindungi The Jakmania usai laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Sabtu, 22 Juli 2017. Diharapkan setelah Ricko, tak ada lagi pertikaian, tak ada lagi keributan, dan tentunya tak ada lagi nyawa yang melayang.

Setelah memperhatikan dan mendegar video itu, bagaimanapun saya berusaha memahami apa yang dikatakan oleh Yana Umar. Paling tidak ada 2 hal yang disesali oleh Viking melalui peristiwa ini.

Pertama, pesepak bola seharusnya tidak pantas mengeluarkan kalimat itu di publik. Mungkin Yana berharap agar, pesepak bola sebagai aktor di lapangan hijau, jangan lagi menjadi provokator terhadap aksi di luar lapangan. Pesepak bola harus menjafi contoh.

Kedua, pesepak bola seharusnya melihat pekerjaannya sebagai sebuah karier. Apa yang dia lakukan sekarang, jika melukai perasaan klub lain apalagi tidak berkaitan dengan aksi di lapangan hijau, maka akan sulit klub dan suporter lain menerimanya. Apalagi ini berkaitan dengan etika.

Sebagai kelompok suporter fanatik yang telah berdiri lama sejak tanggal 17 Juli 1993, Viking sekali lagi merasa direndahkan. Di Persib, Viking dikenal sebagai suporter yang tidak hanya berperan sebagai "tukang sorak" saat menyaksikan dan mendukung kesebelasan kesayangannya namun juga menjadi pemain ke-12 bagi Persib. Maka tak jarang, diberitakan Viking dapat juga menentukan arah kebijakan klub.

Melihat ini, jika tidak ditangani dengan baik, maka persoalan ini akan menjadi berlarut-larut.

Setelah di-bully para netizen yang kebanyakan adalah Bobotoh, Persija merespons cepat dengan meminta maaf. Di video yang dirilis remsi, terlihat semua pemain Persija berdiri rapi dan sopan dipimpin oleh Kapten, Ismed Sofyan dan Pemain Senior, Bambang Pamungkas alias Bepe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun