Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal "Kadiding", Alat Musik Tradisional dari Pulau Alor

11 Desember 2015   10:43 Diperbarui: 11 Desember 2015   17:15 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senang sekali, begitulah perasaan hati ini setelah menjalani perjalanan singkat ke Pulau Alor. Mengapa? Tentu, bukan hanya karena banyaknya pemandangan indah di Pulau kecil di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini tetapi karena menemukan hal baru yang banyak orang belum tahu.

Hal baru itu adalah Kadiding. Apa itu Kadiding? Kadiding adalah alat musik tradisional dari Alor. Saya menemukannya setelah saya berbincang dengan beberapa orang di Alor tentang Sasando, alat musik dari Pulau Rote yang juga berasal dari Provinsi NTT.

Sontak salah seorang dari mereka membantu saya untuk mencari dan membawa Kadiding ke tempat dimana saya menginap.Jika diperhatikan,sepintas alat ini mirip sekali dengan Sasando yang terkenal itu. Terlihat jelas bahwa bagian utama dari alat musik ini juga terbuat dari bambu dan berbentuk tabung panjang.

Tetapi ada beberapa perbedaan yang terlihat dari Kadiding dan Sasando. Pertama, jika Sasando menggunakan senar sebagai dawai maka Kadiding lebih sederhana dan alamiah, Kadiding hanya menggunakan sayatan dari batang bambu sebagai “senar”. Kedua, Jika Sasando terdiri dari 7 senar sebagai nada sehingga disebut pentatonik maka Kadiding terdiri dari 8 buah tali sayatan bambu sebagai dawainya.

Lalu, bagaimana cara memainkannya? Sama seperti Sasando, cara memainkan alat musik ini tidaklah mudah, dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik sehingga tercipta alunan suara yang merdu. Jika Sasando dimainkan memakai jari tanpa alat bantu maka Kadiding dimainkan menggunakan lidi atau sejenisnya. Hal ini mungkin disebabkan karena jarak dari Senar bambu Kadiding mepet sekali dengan batang bambu sehingga sulit dialunkan hanya dengan jari kita.

Jika sudah disiapkan, cara memainkannya sama seperti memainkan Sasando, dua tangan kita dimainkan secara berlawanan. Tangan kanan berperan memainkan accord sedangkan tangan kiri sebagai pengatur melodi dan bass. Para pemain Kadiding menyebutnya dengan nama yang berbeda, sebutan Gasa yang sama dengan accord dan Bass itu disebut Kingkong.

Berdasarkan pengalaman saya di Kalabahi – Alor, kita tidak akan mudah menemukan Kadiding, malah faktanya tidak semua orang Alor mengenal alat musik ini. Meski sudah dicoba untuk mempromosikannya di beberapa sekolah beberapa tahun terakhir  pada akhirnya Kadiding hanya tersimpan di gudang sekolah.

Bagi saya hal ini bisa saja wajar di jaman sekarang yang menyediakan banyak alat musik yang modern dengan tampilan yang menarik bagi generasi muda kita. Namun penghargaan terhadap alat musik tradisional yang bukan saja menyajikan bentuk dan bunyi yang khas dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya seharusnya terus dipelihara sebagai kekayaan dan heritage buat bangsa dan anak cucu kita. PR bersama bagi kita kan?

Akhirnya, jika anda berencana bepergian ke Alor semoga jangan hanya menikmati budaya, pemandangan alam yang indah disana tetapi cobalah menguji peruntungan anda dengan menemukan Kadiding, bisa saja anda akan menemukan cerita menarik lainnya dari Kadiding.

 

Salam dari Kalabahi,Alor

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun