Seperti halnya Benua Asia yang memiliki perwakilan dalam ajang piala dunia, di antaranya: "Samurai Biru" (Jepang), Korea Selatan, Australia dll.
Benua Afrika pun demikian. Setelah boikot 1966, Benua satu ini tidak pernah absen dalam piala dunia; selalu menampilkan timnas terbaik dari benuanya, antara lain: Maroko, Senegal, Kamerun dan sebagainya.
Selain itu, Benua Afrika, sering mengejutkan dunia sepak bola seperti Maroko yang tak disangka-sangka berhasil menerobos hingga ke babak perempatfinal Piala Dunia 2022, di Qatar.
Tetapi, impian Maroko untuk melaju ke final dibendung oleh Timnas Prancis di semifinal. Maroko tunduk 0-2 atas Prancis. Dan gugur ke peringkat empat  di bawah Kroasia 1-2.
Akankah Seperti Timnas Maroko?
Kini, kembali ramai diperbincangkan dalam jagat maya tentang negara kecil di Benua Afrika. Negara yang hanya berjumlah sekitar 500.000 jiwa, menjadi "langganan baru piala dunia 2026 mendatang".Â
Negara apakah itu? Tanjung Verde (Cape Verde) yang dijuluki sebagai "Hiu Biru". Seperti dilansir BBC News (12/9/13), Timnas Tanjung Verde pernah lolos babak penyisihan Piala Dunia 2014 usai mengalahkan Tunisia 2-0.Â
Namun, Â kala itu, FIFA mendiskualifikasi Timnas Tanjung Verde karena salah satu pemain dari mereka yang bermasalah ikut bertanding, Fernando Varela yang masih dalam status kartu merah.
Terlepas dari itu, kini, julukan "Hiu Biru" kembali diperbincangkan di jagat maya usai mengalahkan Kamerun 1-0 (Rabu, 10/9), Â fase Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika.Â
Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika yang berisi Kamerun, Tanjung Verde, Angola, Libya, Eswatini, dan Mauritius: Tanjung Verde sementara memimpin grup.
Selangkah Lagi, Timnas Tanjung Verde Melaju ke Piala Dunia 2026
Untuk meraih satu tiket melaju ke Piala Dunia 2026 Tanjung Verde harus memenangkan dua laga ini atau setidaknya, satu kali menang satu kali imbang dalam menghadapi Timnas Libya dan Eswatini.Â
Sebab, Timnas Tanjung Verde yang kini, baru mengantongi 13 poin. Sedangkan Kamerun 12 poin dan Libya 8 poin. Bisa saja, Kamerun dan Libya menyalip di tikungan. Bukan tidak mungkin, Timnas Libya akan "balas dendam", usai kalah 0-1 itu.Â
Tetapi, lini pertahanan yang kokoh dan penyerang yang tajam, Bubista sebagai Pelatih Tanjung Verde tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Yang tentu menyulitkan Timnas Libya.Â
Sedangkan Timnas Eswatini, beberapa pertandingan belakang ini kekuatannya jauh dibandingkan dengan Timnas Tanjung Verde, Tanjung Verde lebih diunggulkan. Kini, menikung dengan poin apalagi. Amat sulit!
Weda, 13 September 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI