Mohon tunggu...
ARNEST CHANIA PUTRI
ARNEST CHANIA PUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Komputer Indonesia

Saya mahasiswi , suka masak dan selalu ceria!🩷

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Sejarah dan Kebudayaan di Balik Dinding Museum Gedung Sate Bandung

16 Desember 2023   23:02 Diperbarui: 16 Desember 2023   23:12 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Gedung Sate, sebuah perpaduan megah antara sejarah dan arsitektur yang menjadi bagian integral dari warisan budaya Jawa Barat. Untuk mendalami kisah menarik di balik bangunan ini, kami berkesempatan untuk mewawancarai salah satu pegawai dari museum ini, Bapak R.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Menurut keterangan Bapak R, Museum Gedung Sate memiliki peran penting dalam merangkai sejarah kota Bandung. "Gedung Sate ini memang memiliki sejarah yang kaya, mulai dari masa kolonial hingga kini sebagai Kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat," ungkapnya sambil menunjukkan foto-foto era kolonial yang dipajang di dalam museum. "Seiring berjalannya waktu, fungsi gedung ini berubah, tetapi esensi sejarahnya tetap terpatri dalam setiap detilnya."

Bapak R memaparkan dengan bangga peran museum dalam melestarikan sejarah dan kebudayaan. "Museum ini bukan hanya berisi benda-benda kuno, tetapi lebih dari itu, museum adalah suara yang menceritakan kisah masa lalu kepada generasi yang akan datang," tuturnya.

Bapak R menjelaskan bahwa museum ini mencoba menjembatani kesenjangan antara masa lalu dan masa kini. "Kami ingin pengunjung tidak hanya melihat koleksi-koleksi bersejarah, tetapi juga merasakan atmosfer waktu dan memahami betapa pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," ujarnya.
Bapak R juga berbagi tentang konsep Smart Museum yang diusung oleh Museum Gedung Sate. "Kami beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pengalaman pengunjung diperkaya melalui teknologi digital interaktif," jelasnya. "Pengunjung dapat lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengeksplorasi sejarah dengan cara yang lebih menarik."
Di dalam Museum Gedung Sate terdapat banyak barang-barang bersejarah yang menjadi bagian dari koleksi museum, salah satu barang menarik yang dijelaskan oleh Bapak R adalah sirine alarm, "Kami memiliki barang-barang unik, seperti sirine alarm yang digunakan untuk menandakan terjadinya perang atau bencana alam," ungkapnya. "Ini adalah saksi bisu dari masa-masa yang penuh tantangan di Jawa Barat." Selain itu, museum memiliki studio film yang memutar sejarah Gedung Sate. Bapak R memperlihatkan studio yang dilengkapi layar tancap dan sofa empuk, menciptakan suasana seperti di bioskop. "Pemutaran film ini memberikan dimensi baru dalam memahami perjalanan panjang Gedung Sate dari masa ke masa," tambahnya.

Dalam penutup wawancara, Bapak R menyampaikan harapannya agar Museum Gedung Sate terus menjadi tempat yang inspiratif dan mendidik. "Kami berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dan memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan diteruskan ke generasi mendatang."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun