SEMARANG- Siapa sangka, bangunan bersejarah Lawang Sewu yang dulu lekat dengan cerita mistis, kini justru menjadi salah satu tempat nongkrong paling hits di Kota Semarang. Terletak di jantung kota dan dikelilingi bangunan kolonial nan megah, halaman depan Lawang Sewu kini disulap menjadi kawasan angkringan kekinian yang setiap malam dipenuhi anak muda, keluarga, hingga wisatawan luar kota.
Angkringan Lawang Sewu buka setiap hari mulai pukul 20.00 hingga 02.00 WIB, dengan hari Senin sebagai hari libur operasional. Waktu buka yang cukup larut ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menikmati udara malam kota Semarang sambil berburu kuliner murah meriah.
Harga menu di Angkringan Lawang Sewu terbilang ramah di kantong. Beragam pilihan makanan dan minuman ditawarkan mulai dari Rp2.000, seperti sate usus, gorengan, hingga aneka wedang tradisional. Meski murah, rasa dan kualitas tetap terjaga, menjadikan angkringan ini favorit bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana malam Semarang tanpa harus merogoh kocek dalam.
"Tempatnya enak banget buat nongkrong. Dulu mikirnya Lawang Sewu tuh serem, tapi sekarang malah jadi tempat yang cozy banget." ujar Fanny (15/6/2025), mahasiswa Unnes yang ditemui sedang menikmati nasi bakar dan teh hangat bersama temannya.
Selain makanan, menjelang malam pengunjung juga disuguhi live music akustik mengalun syahdu dengan suasana heritage klasik namun nyaman yang menciptakan atmosfer hangat. Suasana ini didukung dengan lampu-lampu yang digantung di sekitar area rerumputan, terlihat begitu cantik dan instagramable. Seketika kesan seram Lawang Sewu sirna dengan cahaya temaram yang terpancar.
Suasana angkringan yang cozy dan bersahabat memang menjadi alasan utama tempat ini cepat viral di kalangan anak muda. Ditambah lagi dengan lokasi yang strategis, dekat pusat kota dan ikon wisata lainnya seperti Tugu Muda dan Simpang Lima, menjadikan angkringan ini mudah diakses oleh siapa pun.
"Sambil promosi kuliner, kita juga bantu hidupkan suasana malam di Semarang. Sekarang Lawang Sewu bukan cuma tempat wisata siang hari, tapi juga jadi titik kumpul yang positif,” ungkap pengelola angkringan.
Di akhir pekan, pengunjung harus rela mengantri panjang untuk mendapatkan tempat duduk dan makanan. Beberapa pengunjung menyarankan agar ke depannya ada tambahan area duduk. Meski begitu, angkringan malam di Lawang Sewu tetap jadi destinasi favorit. Nuansa klasik bangunan kolonial berpadu dengan suasana hangat dan aroma kuliner tradisional menciptakan pengalaman yang sulit dilupakan.
Dari tempat yang dulu diselimuti cerita misteri, Lawang Sewu kini menjelma jadi ruang keakraban. Angkringan bukan hanya soal makan murah tapi tentang rasa, nostalgia, dan kebersamaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI