Mohon tunggu...
Arnando
Arnando Mohon Tunggu... Pelajar Vokasi Jurusan Akuntansi

Seorang siswa yang memiliki hobi menulis dan minat terkait dengan ilmu ekonomi. Tak sekadar menulis, tetapi juga menghidupkan cerita lewat fakta dan data.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Ketika Seorang Siswa Menjawab Stigma Lewat Gerak

9 Juni 2025   01:24 Diperbarui: 9 Juni 2025   01:30 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan Tari Saman, Tamini Square, Jakarta Timur, Sabtu (31/05/2025) Foto: Arnando 

Indonesia pusat budaya, Ibu Kota budaya dunia."

Latihan rutin ini digelar setiap hari Sabtu pukul 10.00 WIB. Meski hanya seminggu sekali, konsistensi dan kekompakan para peserta terus meningkat. Setiap tepukan dan nyanyian yang keluar dari mulut mereka menjadi satu harmoni yaitu suara Indonesia. 

Di tempat yang sederhana dan sedikit panas itu, kebanggaan pada budaya bangsa sedang dibentuk, bukan dengan pidato panjang, tapi dengan latihan yang penuh dedikasi.

Pelopor Tari Saman di SMPN 98 Jakarta

Ayers Athallah Ahmad adalah seorang siswa kelas 2 di SMP Negeri 98 Jakarta. Di usianya yang baru 14 tahun, Ayers sudah menunjukkan semangat luar biasa dalam dunia organisasi dan seni. Ia aktif sebagai anggota OSIS serta menjadi penggerak utama dalam kegiatan tari Saman di sekolahnya.

Perjalanan Ayers mengenal tari Saman bermula ketika ia ditunjuk mewakili sekolah dalam festival budaya yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Desember 2024. Selama satu bulan penuh, ia menjalani latihan intensif dua hingga empat kali dalam seminggu. Ia tidak hanya menghafal gerakan-gerakan khas tari saman, tapi juga mempelajari lirik-lirik lagunya yang penuh makna. Dari pengalaman itulah, tumbuh kecintaannya pada seni tradisional Aceh ini.

Usai mengikuti festival, salah satu pelatih bernama Pak Amin (41) memberikan dorongan kepada Ayers agar mendirikan ekstrakurikuler tari saman di sekolahnya. Ayers pun mengambil inisiatif. Ia membentuk kelompok tari saman di SMPN 98 Jakarta yang beranggotakan tujuh orang, termasuk dirinya. Mereka rutin berlatih setiap hari Rabu di sekolah dan melanjutkan latihan pada hari Sabtu di luar sekolah. 

Namun, perjuangan Ayers tidak selalu mulus. Ketika pertama kali tampil di depan teman-teman sekolah, ia sempat menerima cemoohan kecil. "Pernah diketawain sih, kata temen aku aneh kepalanya goyang-goyang," ujar Ayers, saat diwawancarai Sabtu (31/05/2025). 

Meski sempat merasa ragu, Ayers tidak membiarkan hal itu mematahkan semangatnya. Ia justru menjadikannya motivasi untuk terus tampil lebih baik.

Menjawab Stigma di Lingkungan Sekolah

Latihan Tari Saman, Tamini Square, Jakarta Timur, Sabtu (31/05/2025) Foto: Arnando
Latihan Tari Saman, Tamini Square, Jakarta Timur, Sabtu (31/05/2025) Foto: Arnando

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun