Internet of Things (IoT) adalah gagasan di mana sejumlah perangkat fisik terhubung ke internet dan dapat saling berkomunikasi untuk menukar data secara otomatis. Alat tersebut meliputi sensor, kendaraan, mesin industri, serta peralatan rumah tangga yang menggunakan teknologi digital. Tujuan inti dari IoT adalah membangun sistem yang terkoordinasi dan cerdas agar tugas manusia dapat dilaksanakan dengan lebih efisien, tepat, dan dalam waktu nyata. Melalui IoT, informasi dari berbagai sumber bisa dikumpulkan, dianalisis, dan dimanfaatkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan di berbagai sektor.
Sementara itu, Autonomous Things (AuT) adalah evolusi dari IoT yang memungkinkan perangkat tidak hanya dapat berkomunikasi, tetapi juga beroperasi secara mandiri tanpa intervensi manusia. Contoh implementasi AuT meliputi mobil otonom (self-driving car), drone untuk pengiriman barang, serta robot pembersih otomatis. Teknologi ini mengintegrasikan kemampuan IoT, kecerdasan buatan (AI), dan analisis data untuk menghasilkan sistem yang dapat mengawasi lingkungan, mempelajari pola, serta mengambil keputusan secara mandiri. Dengan demikian, AuT mengangkat konsep otomatisasi ke tingkat yang lebih tinggi.
Meski ada kemajuan tersebut, baik IoT maupun AuT membawa tantangan signifikan terkait keamanan data, etika, dan tanggung jawab hukum. Semakin banyak alat yang terhubung dan beroperasi secara independen, semakin besar pula kemungkinan kebocoran data dan risiko kesalahan sistem. Karenanya, pengembangan kedua teknologi ini perlu dilengkapi dengan regulasi yang ketat serta sistem keamanan yang handal. Apabila dikelola dengan cermat, IoT dan AuT dapat menjadi dasar yang krusial dalam menciptakan kehidupan yang lebih pintar, efektif, dan berkelanjutan di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
