Mohon tunggu...
Arlini
Arlini Mohon Tunggu... Penulis - Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

ibu rumah tangga bahagia, penulis lepas, blogger, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bukan Penggemar Drakor Tapi Kok Nonton?

26 Mei 2019   10:33 Diperbarui: 26 Mei 2019   10:38 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture by K-corner - WordPress.com 

Selow ya fren, saya bukan penggemar korea. Tapi ada rasa penasaran dalam benak saya mengapa orang lain suka nonton drama korea. Jadi saya memutuskan menonton dua tayangan drama korea. Itupun cerita keluarga. 

Saya ingin menilai secara objektif apa sisi baik dan buruknya drama korea. Bila berbicara mengenai penilaian, siapapun dia pasti menggunakan sudut pandang. Sebagai muslim tentu saya memandang segala sesuatu dengan sudut pandang Islam. Sebab Islam adalah way of life bagi saya.

Saya nonton drama berjudul Five Children. Cerita utamanya mengenai lika liku kehidupan dua orang yang akhirnya menyatu. Yang satu seorang duda yang ditinggal mati istrinya dan punya dua orang anak. Satunya lagi seorang  janda yang bercerai karena suaminya selingkuh dan punya tiga orang anak.

Takdir mempertemukan mereka dalam dunia kerja. Keakraban sebagai rekan kerja menumbuhkan benih -- benih cinta. Konfliknya adalah proses pernikahan mereka yang tak mudah. Awal -- awal pernikahan pun menjadi masa sulit dimana mereka harus mendamaikan hati anak -- anak mereka.

Cerita kedua yang saya tonton berjudul Mother of mine. Seperti judulnya cerita ini seputar hubungan ibu dan anak. Seorang ibu merawat tiga orang anak perempuannya. Namun anak kedua adalah anak angkat. Ibu si anak angkat membuangnya saat berusia enam tahun. Konflik batin pun terjadi diantara mereka dengan diwarnai bumbu -- bumbu percintaan.

Hal positif yang digambarkan dalam drama itu adalah mengenai kehidupan mereka yang normal. Artinya konflik yang disajikan alami. Tidak ada orang yang sangat -- sangat jahat. Tidak ada yang memperlihatkan wajah benci yang sangat berlebihan seperti khasnya sinetron Indonesia. Saling berkasih sayang, saling memberi perhatian dan menghargai lembaga pernikahan diperlihatkan.

Hal negatifnya adalah kebiasaan buruk yang umum dilakukan dipertontonkan pula. Setiap ada masalah hal pertama dilakukan adalah minum alkohol. Meski akhirnya mereka berpikir hingga solusi ditemukan, namun tetap hal pertama yang dilakukan adalah mabuk dulu.

Siapapun dia baik orang berpendidikan atau tidak, orang yang dikenal baik dalam drama itu atau tidak pasti mabuk jika mendapat masalah. Hal inilah yang mengkhawatirkan dalam tayangan tersebut.

Sebagai muslim kita tentu paham kalau minuman keras atau khamr haram hukumnya. Lagipula kita punya Islam sebagai problem solving. Masalah yang ada bisa segera diselesaikan dengan Islam asal memiliki ilmunya.

Makanya muslim sejati itu anti stress, anti galau. Dia akan terus fresh dalam menghadapi hidup karena ia punya Islam sebagai jalan hidup. Dia yakin Allah swt pasti menolong kesulitan yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun