Mohon tunggu...
Arkilaus Baho
Arkilaus Baho Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Duluan ada manusia daripada agama. Dalam kajian teori alam, bahwa alam semesta ini usianya 14.000 juta tahun, baru setelah 10.000 juta tahun kemudian terdapat kehidupan di bumi ini. Manusia jenis Homo Sapiens baru ada 2 juta tahun yang lalu, sedangkan keberadaan agama malah lebih muda dari kemunculan agama yaitu 5 ribu tahun lalu. B.J Habibi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agar Terhindar dari Rezim Devide At Impera

30 November 2014   02:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:29 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rezim apapun di dunia ini, termasuk Indonesia tak bisa dihindari dari kewajiban mereka untuk membangun dinamika politik, hukum dan demokrasi bahkan kemanusiaan. Kalau rezim pro demokrai berarti ada ruang demokrasi, kalau pro hukum berarti penegakan hukum berjalan. Bila rezim itu menghendaki pecah belah, perpecahan muncul dimana-mana.

Nasib yang dialami PPP dan Golkar, lalu petisi bubarkan DPR RI, kedepan (4 tahun lebih) apalagi yang terjadi di Indonesia, itulah dinamika rezim Jokowi-JK. Partai politik adalah wadah politik orang Indonesia yang diatur dalam UU. Begitu juga keberadaan wakil rakyat.

Ketika mantan Gubernur Papua J.P Salosa berkuasa, gerakan adat dan politik di Tanah Papua tumbuh subur. Dewan Adat dan PDP terbentuk. Disini, walaupun tidak ada kaitannya langsung, gambaran bahwa rezim tersebut pro ruang demokrasi. Beda dengan rezim manapun yang tra beri ruang apapun bagi kepentingan bersuara, apalagi membungkamnya dengan cara pecah belah?

Cara-cara Amerika yang kedepankan perang teknologi dari senjata hingga propaganda modern agar menundukan lawan-lawanya dan membangun kepentingan mereka diatas kepentingan suku bangsa lain sering dikenal dengan gerakan imperialisme barat itu jangan lagi ditiru di Indonesia dengan menggoyahkan kekuatan politik lawan.

Pecah belah terjadi antara faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar disebabkan oleh kepentingan luar sementara faktor dalam lantaran penggeraknya sendiri yang terkooptasi dalam dinamika luar atau dalam. Tergantung ada penyusup atau tidak, disitulah keretakan diambang ada.

Kasus parpol di Indonesia yang pecah belah diera Jokowi ini lantaran ketakutan rezim yang ingin menyeimbangi kekuatan politik pro pemerintah supaya agenda imperialisme di Indonesia berjalan sukses. Aset asing yang sudah diteken agar tidak dkritisi, itulah tujuan Jokowi mau bunuh parpol sampai wakil rakyat pun hendak ditiadakan?

Ketika Yoris Raweyai mengamuk di Golkar, orang pada memujinya bahwa Papua Bisa! Tetapi saya katakana itu hanya maling teriak maling, bukan Papua bisa. Maling yang disisipkan dari penguasa untuk membongkar benteng pertahanan parpol dengan berbagai alasan sesuai dengan menkanisme partai sendiri.

Indonesia Diambang Revolusi?

Pemodal bawa uang banyak dengan dukungan pemerintah pula, gerakan mengatasnamakan rakyat muncul sembrono. Mereka mengaku pro rakyat sehingga bikin ajakan yang tra masuk akal seperti pembubaran DPR mereka sendiri. Dukung propaganda pecah belah parpol yang sedang bertikai karena parpol tersebut tra pro pemerintah. Asing kuasai Indonesia, sekelompok orang justru obok-obok alat kelengkapan Negara.

Memang, ratusan trilyun yang diteken rezim Jokowi-JK dengan pihak asing, hasilnya sudah mengemuka. Apa saja? Pecah belah di tubuh parpol hingga wakil rakyat. Kalau trada tawaran menggiurkan mana mau pemerintah ambil pusing dengan kekuatan oposisi? Begitu juga dengan cara-cara devide at impera tra akan dipakai bila trada ambisi dari pucuk kekuasaan.

ingat bahwa segala sesuatu akan kembali pada semulanya. Proses gerak sesuatu itu justru bergerak sendiri tanpa harus digerakkan, itu akan lebih ilmiah ketimbang digerakkan dari luar. Pohon tumbang bila terjadi longsor atau angin kencang bahkan ditembang manusia. Kecuali pohon itu sudah kering lalu patah dengan sendirinya. Organisasi mau hancur atau tidak biarkan para anggota itu sendiri yang mengaturnya. Kamorang tra senang lihat orang lain bersatu kah? Mari budayakan “membiarkan segala sesuatu terjadi menurut kehendak sesuatu itu”

Kubu gerakan Indonesia jelas saat ini:


  1. Gerakan pro neolib bikin petisi bubarkan DPR dan pakai media propaganda lawan politik penguasa, sementara pro Indonesia gencar menolak kenaikan BBM.
  2. Pro Indonesia menolak investasi asing, sementara pro neoliberal sambut investasi asing bahkan tramau liput berita penolakan kehadiran asing.
  3. Pro Neolib ikut penguasa pecah belah saudaranya sendiri baik di parpol maupun dewan rakyat sementara pro Indonesia tidak ikut ambil bagian pada politik atas dan cenderung mengangkat masalah rakyat.
  4. Anehnya, kubu gerakan diatas sama-sama orang Indonesia tapi karena kepentingan neoliberal semata, hancur lebur semuanya.

Sebagai orang yang cenderung memandang sistem sebagai biang kerok, perpecahan di Indonesia terjadi akibat hegemoni imperialisme sematara yang merasuk kedalam sendi-sendi rakyat dan penguasa negri ini. Jaman sudah serba ilmiah dan demokratis, mana ada manusia jaman segini mau ditipu terus-menerus? Daripada bubarin DPR, tutup Freeport lebih mulia. Daripada pecah belah parpol, pulangkan saja aset asing ganti dengan aset Negara sendiri. Daripada jadi tukang intip orang di rumah lalu pergi grebek, mending usir keluar tuh rezim neolib.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun