Abstrak
Pergaulan memiliki pengaruh besar terhadap keselamatan dan kebinasaan seorang penempuh jalan Allah. Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya Bidayatul Hidayah secara tegas memperingatkan tentang bahaya salah memilih sahabat dan memberikan kriteria yang ketat dalam berteman. Artikel ini merangkum secara langsung nasihat Imam al-Ghazali terkait adab berteman dan cara memilih sahabat sejati, sebagaimana termuat dalam bagian akhir kitab Bidayatul Hidayah, serta menjelaskan urgensinya dalam membina akhlak dan keimanan.
Pendahuluan
Dalam menapaki jalan hidayah, seorang penuntut ilmu dan pencari keselamatan spiritual tidak hanya dituntut menjaga ibadah dan menjauhi maksiat, namun juga harus berhati-hati dalam memilih teman. Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa pergaulan buruk adalah salah satu penyebab terbesar kegagalan spiritual, dan sebaliknya, teman yang saleh dapat menjadi pendorong menuju Allah.
Pandangan Imam al-Ghazali tentang Pergaulan
Imam al-Ghazali berkata:
 Â
"Jika engkau ingin bergaul dengan manusia, maka wajib atasmu memperhatikan adab dalam pergaulan."
Ia menjelaskan bahwa pergaulan adalah ujian, dan teman itu ibarat ular berbisa atau obat penyembuh, tergantung siapa yang dipilih.
Adab Berteman ( Bukan Sekadar Ramah Tamah )
Dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam al-Ghazali merinci adab-adab pergaulan yang harus dijaga: