Mohon tunggu...
Ari Z. Nanto
Ari Z. Nanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penulis buku HORMON CINTA, FOBIA CEWEK, dan ANDA PUAS KAMI IKHLAS (Gramedia)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menciptakan Kebahagiaan

7 Januari 2013   01:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:26 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hanya sedikit yang dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan bahagia. Kebahagiaan itu di dalam dirimu, di dalam cara yang kamu gunakan untuk berpikir.

—Marcus Aurelius Antonius

Stasiun Terakhir

Ini rumusnya. Kebahagiaan itu bukan dicari, tapi diciptakan. Karena kebahagiaan tidak sedang dalam keadaan bersembunyi. Dia tidak ada sampai kamu menciptakannya.

Dengan kekuatan pikiran kamu menciptakan pikiran bahagia. Dengan kekuatan hati kamu menciptakan perasaan bahagia.

Jangan pernah berharap akan datang seseorang yang dapat membuatmu bahagia. Jika ia sanggup melakukan hal itu, ia juga mampu membuatmu kecewa. Entah ia seorang sahabat yang memberimu contekan di kelas atau pacar yang menghadiahimu ponsel seken.

Jangan racuni pikiranmu dengan segala hal yang bersifat negatif. Jangan cemari hatimu dengan semua perasaan yang membuatnya bersedih.

Jadikan kebahagiaan sebagai stasiun terakhir dari laju lokomotif kehidupanmu. Dan pastikan selama dalam perjalanannya kamu benar-benar menikmatinya dengan penuh kebahagiaan.

Big Happiness

Kebahagiaan besar hanya dapat ditempuh dengan meniti langkah-langkah kecil yang membahagiakan.  Kebahagiaan pamungkas hanya bisa dituju dengan mengawalinya sebagai niat untuk selalu merasa bahagia.

Tapi terkadang kita tidak mampu membendung kecamuk pikiran yang memojokkan kita dalam kesedihan. Kita tidak sanggup menahan gejolak perasaan yang menyudutkan kita dalam kedukaan. Pada saat itulah kita telah dikuasai oleh ketidakbahagiaan yang berhasil menyabotase hidup kita.

Kita jadi malas makan. Kita jadi malas mandi. Kita jadi malas ngapa-ngapain. Kecuali mungkin untuk buang hajat pas kebelet. Karena kalau kita malas ke belakang bisa berabe. Kita kan gak mau sampai kejadian BAB di celana.

Kita membiarkan diri berantakan. Kita cuek dan bahkan masa bodoh dengan penampilan. Rambut gak disisir. Kumis dan jenggot tumbuh kayak ilalang. Bulu hidung dibiarkan panjang. Belek menumpuk di ujung mata. Tampang lecek kayak uang seribuan.

Paling gampang mengenali orang lagi suntuk bin bete. Tapi banyak kamuflase untuk bisa mengetahui seseorang sedang bahagia.

Ada yang bibirnya tersenyum tapi hatinya menangis. Ada yang mulutnya tertawa tapi pikirannya mengatakan kalau ia butuh seseorang untuk memberinya semangat hidup.

Jangan Main Petak Umpet!

Mari kita ciptakan kebahagiaan dalam pikiran dan hati kita. Pikiran yang bahagia dekat dengan solusi. Hati yang bahagia condong pada peluang.

Ketika banyak orang tenggelam dalam gelombang masalah, orang yang bahagia berenang dalam lautan problema. Ketika banyak orang hanyut dalam arus hambatan, orang yang bahagia berselancar dalam ombak tantangan.

Kebahagiaan itu tidak sedang main petak umpet denganmu. Jangan mencarinya! Tapi ciptakanlah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun