Mohon tunggu...
Ari Z. Nanto
Ari Z. Nanto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penulis buku HORMON CINTA, FOBIA CEWEK, dan ANDA PUAS KAMI IKHLAS (Gramedia)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahagia Kok Dicari?

6 Januari 2013   08:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:27 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Orang yang mencari kebahagiaan adalah orang yang paling tidak bahagia. —Eric Hoffer

Big Question

Pertanyaan terbesar dalam hidup adalah, “Apa yang sesungguhnya kamu cari di dunia ini?” Mereka yang blak-blakan akan menjawab kesuksesan dan kekayaan. Mereka yang lebih berhati-hati dalam menjawab akan bilang kedamaian atau ketentraman.

Mereka yang berjiwa romantis-melankolis akan menyahut cinta dan kasih sayang. Tapi menurutku semua itu bermuara pada satu jawaban tunggal: kebahagiaan.

Sukses dan kaya tapi tidak bahagia? Damai dan tentram terkadang membuat kita terlena dan malas. Dan jangan bicara cinta serta kasih sayang tanpa menyebut kata bahagia.

Mahligai rumah tangga yang dibangun tanpa cinta tidak akan bahagia. Kamu disebut mencintai seseorang hanya jika kamu bisa membuatnya bahagia. Jika ia tidak bahagia bersamamu, lebih baik kamu melepasnya pergi dan mulailah mencari cinta yang baru.

Wah, kenapa aku jadi melantur jauh bicara cinta? Ini bukan buku romansa. Ini buku tentang bahagia. Dan karenanya aku akan kembali menulis tentangnya. Sampai di mana kita? Oh ya, bahagia adalah sebuah muara tempat berkumpulnya segala jawaban dari pertanyaan terbesar dalam hidup.

Berenang di Muara Kebahagiaan

Di sana kita bukan hanya bisa mengambil segelas airnya untuk membasahi tenggorokan kita yang dahaga. Kita juga bisa berendam dan berenang di airnya yang jernih.

Dalam muara kebahagiaan, pikiran kotor kita menjadi bersih. Hati keruh kita menjadi berkilauan cahaya. Tubuh kita segar dan kita dapat berdiri dengan tegar.

Masalah yang datang bertubi seringkali membuat kita tidak siap. Mereka bak berondongan peluru dari senjata otomatis yang terkadang membuat kita limbung dan jatuh tak berdaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun