Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspadai, Penyimpangan Seksual di Kalangan Remaja

10 Februari 2012   08:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:49 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_170007" align="aligncenter" width="640" caption="ilustrasi/admin(shutterstock.com)"][/caption]

Saat membaca kembali tulisan perdana saya di Kompasiana yang berjudulRumitnya Kehidupan Biseks, membuat saya ingin membagi lebih banyak apa yang saya ketahui mengenai penyimpangan seksual,agar hal tersebut tidak terjadi pada anak-anak kita apalagi untuk kita yang memiliki anak anak yang sudah menginjak remaja.

Supaya lebih jelas marilah kita melihat definisi dari penyimpangan seksual. Penyimpangan seksual adalah aktivitas yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara tidak sewajarnya.

Mengapa kitalebih ‘khawatir’ padaRemaja, karena masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak kanak menjadi dewasa. Banyak perubahan yang terjadi di masa ini, baik perubahan fisik maupun kejiwaannya sehinggacenderung menjadi tidak stabildan mudah terbawa arus lingkungan di sekitarnya.

Ketika saya bertanya pada temansaya, bagaimana awalnya sehingga Ia bisa menjadi seorang Biseks, demikian penuturannya :

1328865400185426006
1328865400185426006

Berawal waktu kelas 1 SMP, aku di ajak jalan jalan sama temen sekelas dan pulangnya kami (berempat) menginap di rumah tanteku.Ternyata teman-temanku ini sudah sangat mengenal seks, mereka mengajari aku bagaimana caranya Masturbasi hingga aku menemukan kenikmatan saat mencapai orgasme. Kerena keenakan akhirnya aku pun sering melakukan kegiatan masturbasi itu sendiri atau kadang dilakukan bergantian dengan teman ku, dan hal ini berlangsung sampai SMA. Waktu SMA akupindah kota, di sana bertemu dengan seorang lelaki yang ternyata ‘gay’, Iayang mengajari dan membuatku menjadi seperti sekarang ini. Hubunganku sama lelaki itu berlangsung sampai kuliah semester 1, tapi namanya sebuah hubungan, pastilah ada konflik,kami pun putus dan akhirnya aku memutuskan untuk pindah ke Jakarta sambil berharap bisa bertemu dengan pacarku yang dulu (perempuan). Tapi ternyata, aku di tolak karena dia sudah punya pacar. Setelah itu, aku menjalani hidup normal dan menikah dengan istriku sekarang. Tapi, setelah 2 tahun pernikahanku, aku bertemu kembali dengan seorang lelaki yang mengajakku untuk kembali kepada kebiasaan burukku itu, dan ini berlangsung sampai sekarang, meskipun pasanganku sampai saati ini sudah berganti ganti. Belakangan kebanyakan pasanganku itu ‘brondonk brondonk’ yang mau melakukannya dengan alasan butuh uang katanya”

Belajar dari pengalaman hidup teman saya ini, sebaiknya kita mulai berhati hati dengan perkembangan anak anak kita terutama yang sedang menginjak remaja, karena penyimbangan seksual yang ada bukan hanya yang saya contohkan diatas.

Berhati hati tetapi tidak harusover protective, karena remaja tidak suka dengan kata ‘larangan’ tetapi alangkah baiknya bila kita sebagai orang tua, dapat menempatkan diri menjadi temannya, mengetahui semua aktivitasnya, menerima dengan baik bila teman temannya bermain di rumah, sehingga dengan demikian kita mengetahui apa saja yang mereka lakukan dan sebisa mungkin memberi nasihat tanpa harus menggurui, menjelaskan suatu akibat dari perbuatan buruk daripada menjadikannya sebuah larangan tanpa memberikan alasan.

Anak saya pun sudah memasuki usia 12 tahun,hampir semua temannya memiliki akun facebook, dengan senang hati saya menerima permintaan pertemanan dari teman temannya ini, meskipun isi statusnya tidak jauh dari ‘perang status dan lebay’, tapi dengan demikian saya mengetahui perkembangan anak anak saya sampai tahap dimana dan itu juga bisa menjadi topik hangat pembicaraan saya dengan anak saya yang sudah remaja ini.

Sumber foto disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun