Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cerita Perjuangan Chaterine Melawan Leukimia

23 Februari 2012   16:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:16 11269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13300133872020917721

[caption id="attachment_163010" align="aligncenter" width="640" caption="dok. pribadi"][/caption] Bila sebelum ini saya pernah menulis mengenai  Jason, Bocah yang Bertahan Hidup dari Retinoblastoma, kali ini pun saya memiliki cerita perjuangan seorang  anak  dan kedua orang tuanya dalam menghadapi  Leukimia. Berbeda dengan Retinoblastoma,  Penyakit Leukimia ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tapi bila anak atau keluarga kita menderita penyakit ini, tentunya akan benar benar menjadi sebuah perjuangan untuk melawannya. Sebelum saya bercerita lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai Leukimia yang saya ambil dari  (http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-leukemia-kanker-darah) Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah). Leukimia diklasifikasikan menjadi empat type sebutan;

  1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
  2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
  3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
  4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

Info lengkap mengenai penyakit ini, silahkan menuju web tersebut, di sini saya hanya akan menceritakan pengalaman hidup seorang anak perempuan bernama Chaterine, yang saat ini berusia 9 tahun, yang mampu bertahan hidup dari Leukimia, sesuai dengan apa yang diceritakan orang tuanya kepada saya.

  • Cerita berawal saat usia Chaterine berusia 2 tahun, jatuh dari 2 anak tangga, setelah jatuh, Chaterine yang sebelumnya bisa jalan menjadi tidak bisa berjalan. Awalnya orang tua anak ini berpikir, hanya terkilir biasa, tapi sampai 3 minggu, tetap lemas dan takut untuk jalan.
  • Akhirnya, kedua orang tuanya membawa ke dokter, menurut dokter tidak apa apa dan dokter mengatakan hanya trauma dan kakinya hanya dibalut kain.
  • Meskipun sudah berobat, kondisi Chaterine tetap tidak membaik, tetap tidak mau jalan. Ditambah bila sore suhu badannya lebih hangat dari biasanya, anak rewel tapi tidak ada bagian yang sakit.
  • Kemudian, orang tuanya membawa kembali ke dokter dan menceritakan kondisinya, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan darah. Hasil pemeriksaan darah menunjukan kadar Hb dan Trombosit yang rendah.
  • Melihat kelainan pada hasil laboratorium, maka pemeriksaan dilanjutkan ke dokter spesialis kelainan darah. Dari hasil pemeriksaan lanjutan, dokter menduga Chaterine terkena kanker. Akhirnya dokter menyarankan di bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.  Tapi kedua orang tuanya, tidak langsung membawanya ke RS, melainkan melakukan pemeriksaan kembali ke laboratorium berbeda untuk memastikan kondisinya. Hasil pemeriksaan laboratorium lain pun sama dengan yang sebelumnya.
  • Akhirnya Chaterine di bawa ke RS, orang tuanya masih berharap bahwa ini hanya DBD bukan Kanker. Setelah 3 hari di RS, dokter menyarankan dilakukan pemeriksaan sel darah tulang belakang, dan dilakukan di 3 tiga tempat (RS PIK, RS Dharmais dan di Hongkong).
  • 2 hari kemudian hasil pemeriksaan dari RS PIK dan RS Dharmais keluar, keduanya menunjukan Chaterine positive menderita Leukimia type Leukemia limfositik akut (LLA/ALL) stadium 3.
  • Hasil pemeriksaan dari Hongkong, baru bisa keluar 2 minggu kemudian, tetapi dokter menyarankan untuk segera dilakukan Kemoterapi tahap 1. Orang tua Chaterine pun mengikuti saran dokter, Kemoterapi tahap 1 pun dilakukan.
  • Sepuluh hari kemudian hasil pemeriksaan dari Hongkong keluar, hasilnya juga sama dengan hasil pemeriksaan 2 RS sebelumnya.
  • Orang tua Chaterine pasrah dan mengikuti apa yang dokter sarankan untuk melakukan perawatan selama 4 bulan di RS PIK.  Chaterine ditempatkan di ruangan khusus Kanker.
  • Kemoterapi di lakukan selama 6 tahap. Jeda Kemoterapi yang harus dilalui Chaterine dari tahap 1 ke tahap 2  dua minggu, begitu juga dari tahap 2 ke tahap 3 hingga tahap 4. Dari tahap 4 ke tahap 5 kurang lebih 1 bulan. Dari tahap 5 ke tahap 6 juga 1 bulan, tapi pada tahap akhir ini tahap yang sangat berat, sehingga perlu penjagaan ketat 3x24 jam full.
  • Bersyukur Chaterine dapat melalui semua tahap ini dengan baik.  2 minggu kemudian diperbolehkan pulang dengan catatan, tidak boleh makan sembarangan, kondisi ruangan harus steril, tidak boleh ada kontaminasi dari orang orang sekitar terutama yang sedang sakit. Kondisi ini berjalan selama 6 bulan. Selama 6 bulan tersebut, Chaterine tetap melakukan kontrol 2 minggu sekali.
  • Setelah 6 bulan, dilakukan pemeriksaan ulang ke lab Hongkong, hasilnya 96% bagus.
  • Selama 2 tahun Chaterine tetap rutin melakukan kontrol dan mengkonsumsi obat obatan.
  • Setelah 2 tahun tersebut, dilakukan pemeriksaan kembali, hasilnya 99% bagus.
  • Setelah itu Chaterine boleh sekolah dan melakukan aktivitas biasa, orang tuanya tetap menjaga asupan makanan. Hingga saat i ni Chaterine dalam kondisi sehat dan semoga terus dalam kondisi yang sehat.

Banyak upaya yang dilakukan orang tua Chaterine  dalam berjuang untuk kesembuhan anaknya, dari menghemat biaya pengobatan dengan cara membeli obat di Yayasan Kanker Indonesia yang harganya bisa lebih murah 40% dari di RS,  menjaga selama 4 bulan di RS,  sampai memberikan kuah kaldu dari cincangan daging ayam/sapi setiap hari dengan tujuan meningkatkan kondisi tubuh anaknya. Akhir pembicaraan kami, orang tua Chaterine berkata,  mereka dapat melalui ini semua,  karena mereka yakin dengan apa yang sedang mereka jalani, dan tetap meminta pertolongan pada Tuhan.  Semoga ini dapat menguatkan orang orang yang sedang menjalani proses seperti Chaterine, karena mereka juga dulu mendapatkan kekuatan dari orang yang mengalami hal sama.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun