Mohon tunggu...
Fadly Rakefing
Fadly Rakefing Mohon Tunggu... Buruh - Maluku Tengah

Mengabdi untuk Republik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pj Gubernur Jambi Tindaklanjuti Rakor Monev Vaksinasi Covid-19

3 Maret 2021   14:40 Diperbarui: 3 Maret 2021   14:43 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pj Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni saat mengikuti Rakor Monev Vaksinasi Covid-19 secara virtual didampingi Korem Garuda Putih 042 Brigjen Muhammad Zulkifli dan Kadis Kesehatan Provinsi Jambi Rafrizal - Foto: Jaswaryanto


Jambi - Penjabat (Pj) Gubernur Jambi Dr. Hari Nur Cahya Murni mengikuti Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi (Rakor Monev) vaksinasi Covid-19 mingguan secara virtual yang digelar Menteri Kesehatan bersama Menteri Dalam Negeri dengan peserta seluruh Gubernur se-Indonesia atau yang mewakilinya.

Menteri Kesehatan dalam pengarahan kepada Kepala Daerah mengatakan, di seluruh dunia masalahnya adalah ketersediaan vaksin. Bahkan sampai sekarang masih banyak negara berkembang dan negara maju yang masih belum vaksin.

Kemudian Pj Gubernur Jambi mengutip pesan Mendagri Muhammad Tito Karnavian yang diwakilkan Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori: pertama, Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat menyediakan pendanaan melalui dana Biaya Tidak Terduga (BTT) atau dana lainnya untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada daerah masing-masing.

"Kedua, dalam pelaksanaan vaksinasi, dukungan Pemda meliputi dukungan penyediaan tenaga kesehatan, tempat vaksinasi, logistik transportasi, gudang dan alat penyimpanan vaksin termasuk penyediaan, kemudiaan keamanan dan yang terakhir sosialisasi serta keterlibatan partisipasi masyarakat," ujar Pj Gubernur Jambi meneruskan pesan Mendagri usai mengikuti Rakor Monev Vaksinasi Covid-19 secara virtual di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi.

Ketiga, lanjut Pj Gubernur, Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota diminta melakukan pemantauan dan penanggulangan kejadian ikutan pasca vaksinasi Covid-19 yaitu bersama-sama dengan Kemenkes dan BPOM.

Foto: Jaswaryanto/Katapublik
Foto: Jaswaryanto/Katapublik
Selain itu, pesan Mendagri lainnya, Pemda diminta dukungannya untuk mendisain bagaimana distribusi vaksin dilaksanakan dengan cepat, lancar, aman dan tetap terjaga. Kemudian, Kepala Daerah agar tetap bersinergi dan kerjasama dengan TNI-Polri untuk percepatan distribusi vaksinasi dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana TNI-Polri."Misalnya kendaraan darat, udara dan laut untuk menjangkau daerah terpencil, serta fasilitas lain untuk mendukung vaksinasi," ujarnya.

Selain itu, Pj Gubernur juga menyampaikan, Mendagri telah mengingatkan kepada Pemda agar proses vaksinasi tidak menimbulkan kerumunan. Harus dijaga betul soal kerumunan agar yang terlibat dalam vaksin di lapangan untuk menjaga jarak.

"Kemudian yang tidak kalah penting juga saat vaksinasi hendaklah melibatkan Satpol PP, TNI-Polri dan sebagainya," tambahnya.

Pj Gubernur Jambi langsung berdiskusi dengan Komandan Korem (Danrem) 042/Garuda Putih Brigjen TNI Zulkifli dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Raflizar, SKM. M.Kes yang hadir mendampingi untuk menindaklanjuti arahan Mendagri dan Menkes kepada para Kepala Daerah setelah mengikuti Rakor Monev Vaksinasi yang rutin digelar setiap minggunya.

Diketahui, cakupan vaksinasi COVID-19 tahap I untuk tenaga kesehatan di sebelas kabupaten dan kota di Provinsi Jambi mencapai 94,46 persen. "Dari target sasaran 23.848 orang, terealisasi 22.532 orang untuk penyuntikan vaksin dosis pertama, jika dipersentasikan sebesar 94.46 persen," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Jambi Johansyah di Jambi, Senin (1/3).

Sementara itu, untuk penyuntikan vaksin dosis ke dua baru mencapai 5.871 orang, hal itu dikarenakan banyak tenaga kesehatan yang tertunda dalam melakukan penyuntikan vaksin COVID-19 tersebut.

Banyak tenaga kesehatan yang ditunda penyuntikan vaksin COVID-19 salah satunya karena saat dilakukan pemeriksaan kesehatan, tensi atau tekanan darah tenaga kesehatan tersebut cukup tinggi. Sehingga tidak di anjurkan dilakukan penyuntikan vaksin COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun