Mohon tunggu...
ARI SUDRAJAT
ARI SUDRAJAT Mohon Tunggu... Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah bagian dari perubahan untuk bangsa yang besar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesantren Salafiyah Al-Jauhariyah Kronjo Terapkan Belajar Secara Turun Temurun

14 September 2022   00:13 Diperbarui: 14 September 2022   00:16 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kobong Pesantren Al Jauhariyah/dokpri

TANGERANG - Pondok Pesantren Salafiyah merupakan tempat pendidikan berbasis islami berkarakter tradisional dengan metode pengajaran sorogan, hafalan, kajian kitab kuning yang sudah dilakukan turun temurun. Minggu, (11/9/2022).

Metode tersebut diterapkan juga di Pondok Pesantren Al Jauhariyah yang berlokasi di Pagedangan Ilir Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang. Saat ini sudah ada 30 santri dari berbagai daerah. Mulai dari usia 12 tahun hingga 22 tahun.

Bangunan pesantrenya pun terbuat dari papan kayu dengan dinding campuran bilik bambu dan bahan triplek beratap asbes berlantai gelaran kayu bambu. Pada umumnya biasa disebut kobong atau joglo. Bangunan ini inisiatif menggunakan anggaran pribadi.

Bangunan baru Kobong Pesantren Al Jauhariyah Kronjo/dokpri
Bangunan baru Kobong Pesantren Al Jauhariyah Kronjo/dokpri

Menurut Ustadz H. Rohmat Pendiri sekaligus pengasuh. Pondok Pesantren Al-Jauhariyah ini sebagai penerus pusat pendidikan kajian Islam untuk membentuk karakter insan sesuai ajaran Al-Qur'an dan Hadist. Selain itu menjadi tempat pencetak generasi muda yang berakhlak.

"Metode Pembelajaran disini menggunakan Sorogan, hafalan dan kajian. Tujuanya untuk membetuk generasi yang berakhlak dan memiliki pemahaman ajaran Islam " Ujarnya saat dijumpai di Pesantren.

Selama 2 tahun sejak didirikan Pesantren Al-Jauhariyah masih berpegang teguh dengan pengajaran secara turun temurun. H. Rohmat menuturkan bahwa ajaran yang ia terapkan dibawa dari guru yainya dulu di Tangerang dan Pandeglang.

"Saya menerapkan sistem pengajaran yang saya bawa dari guru saya, kebetulan selama puluhan tahun saya berpindah tempat untuk menyelesaikan kajian mendalam tentang ajaran Islam," tuturnya.

Sementara untuk biaya pendidikan. H. Rohmat mengatakan dirinya tidak memungut biaya sepeserpun alias gratis. Siapapun bisa menimba ilmu agama disini tanpa dipungut biaya.

"Kami tidak memungut biaya untuk orang yang mau belajar disini. Ini karena niat saya ingin mengabdi kepada masyarakat" Tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun