Mohon tunggu...
Aristyanto
Aristyanto Mohon Tunggu... Guru - Aku iki wong cilik sing ndeso, lugu tur wagu ning kudu digugu

Hobi catur, badminton dan (sedang mulai suka) menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seks Bebas pada Siswa dan Upaya Reflektif Penyelesaiannya

14 Januari 2023   22:24 Diperbarui: 18 Januari 2023   13:38 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seks Bebas pada Siswa dan Upaya Reflektif Penyelesainnya

Dikisahkan oleh seorang guru, bahwa pada semester ganjil tahun 2022, salah seorang siswa perwalian XX, seorang anak yang berinisial YY ada yang terjerumus seks bebas dengan pacarnya. Ceritanya berawal dari penyitaan HP anak tersebut oleh guru ZZ ketika pelajaran di kelas. HP anak tersebut disita guru karena ia mendapati si anak bermain HP selama pelajaran. Ketika HP disita, si anak menekan guru ZZ agar sekali-kali tidak membuka WA-nya nanti karena itu bagian dari privasinya yang harus dihormati dan mengancamnya akan melaporkan ke Polisi atas pelanggaran UU ITE jika guru ZZ memaksa buka. Dalam situasi demikian, akhirnya guru ZZ berkordinasi dengan XX selaku wali kelas si YY untuk menindaklanjuti masalah itu.

Kecurigaan XX (yang juga selaku guru agamanya) dan guru ZZ pada akhirnya memuncak ketika dalam suatu interview penyelidikan, si anak tetap menolak menjawab apa isi HPnya yang menyebabkan ia terkesan insecure. Biasanya, jika anak insecure dengan HPnya yang disita, umumnya karena didalam HPnya itu terdapat koleksi photo/video porno atau jika tidak minimal ada histori situs porno yang habis dibuka. Pada akhirnya dengan logika yang terukur XX lebih lanjut memberanikan diri melakukan penyidikan dengan membuka HP anak perwaliannya tersebut di ruang ZZ dengan persetujuannya, tanpa sepengetahuan anak. Dan betapa kagetnya XX, ketika ia mendapati didalam HPnya YY ada hal yang sangat tak terduga, yakni data-data chat WA dia dengan pacarnya yang menggambarkan bahwa dia dan pacarnya telah melakukan seks bebas suka sama suka (fornikasi) beberapa kali di sebuah hotel.

Tanggung Jawab Guru Agama

Sebagai wali kelas yang sekaligus guru agama, XX bertanggung jawab dan bertugas untuk mendidik, mengembangkan ilmu pengetahuan agama, dan menanamkan keimanan pada diri siswanya. Membimbing kerohanian siswa, menumbuhkan sikap beradab siswa dan menanamkan toleransi antar umat beragama. Peran guru agama dalam upaya memajukan generasi bangsa yaitu dengan memberikan pendidikan ilmu agama, dan menanamkan moral pada siswa.

Dalam Undang-Undang RI No 14 tahun 2005 tentang guru Bab 1 pasal 1 dijelaskan, bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini di jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Peran guru pendidikan agama ( termasuk Islam) dalam mengajarkan agama kepada siswa bertujuan untuk mengembangkan potensi spiritual dan membentuk siswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan supaya siswa dapat memahami fitrahnya sebagai makhluk Tuhan.

Apa jadinya jika disuatu sekolah ada didapati seorang siswanya melakukan tindakan amoral fornikasi (zina, seks bebas suka sama suka) dengan pacarnya?

Untuk mengurai permasalahan itu, tentu dibutuhkan cukup banyak waktu, cukup memeras keringat, membebani pikiran dan membuat otak para guru jadi pusing dibuatnya.

Orang Tua Pendidik Utama sebelum Guru

Sebenarnya, yang pertama di keluarga selayaknyalah orangtua sebagai pihak pertama yang bertanggung jawab terhadap keselamatan putra-putrinya dalam menjalani tahapan-tahapan perkembangan seksual dari anak-anak hingga dewasa. Tanggung jawab orangtua tidak hanya mencakup pada kebutuhan materi saja, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan anak termasuk didalamnya aspek pendidikan seks, yang mana tentu pendidikan seks ada dan didapat juga di sekolah. Lalu, yang kedua di sekolah pemahaman dan pemilihan metode pendidikan seks yang tepat oleh guru semestinya bisa mengantarkan siswa menjadi insan yang mampu menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang terlarang dan mampu menghindarkan diri dari pelecehan seksual dan dari melecehkan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun