Eksperimen Net Zero Emisi di Rumah Sendiri
Seminggu terakhir, saya mengikuti Pelatihan Penghitungan Emisi Gas Rumah Kaca yang diselenggarakan oleh ECO EDU. Pelatihan ini membuka mata saya soal betapa besar dampak dari aktivitas harian kita terhadap emisi karbon. Lalu muncul rasa penasaran: seberapa besar emisi karbon yang saya hasilkan dari aktivitas rumah tangga saya sendiri? Apakah mungkin saya bisa mencapai net zero emisi, setidaknya di level pribadi dan rumahan?
Untuk menjawab itu, saya mulai melakukan perhitungan jejak karbon rumah tangga saya selama satu minggu. Saya bandingkan dengan potensi serapan karbon dari tanaman dan pohon yang ada di rumah. Mari kita lihat hasilnya.
- Menghitung Emisi dari Aktivitas Harian
Saya mengelompokkan sumber emisi Gas Rumah Kaca (GRK) ke dalam tiga sektor utama: Transportasi, Energi, dan Limbah Domestik. Formula dasarnya sederhana:
Emisi = Data Aktivitas x Faktor Emisi  (IPCC 2019)
1. Transportasi
Saya menggunakan motor untuk bekerja, dengan konsumsi bensin 7,15 liter per minggu. Faktor emisi bensin adalah 2,0 kg CO/liter. Maka:
Total emisi transportasi = 7,15 x 2,0 = 14,3 kg COeq/minggu
2. Energi (Listrik & LPG)
Saya inventarisasi semua perangkat eetronik yang ada di rumah. Total pemakaian listrik PLN dalam seminggu adalah 33,91 kWh. Dengan faktor emisi 0,754 kg COeq/kWh:
Total emisi listrik = 25,57 kg COeq/minggu
Untuk memasak, saya menggunakan gas LPG dan menghabiskan sekitar 22% dari tabung 3 kg (0,66 kg). hehe iyaa, saya orang miskin. Dengan faktor emisi 2,91 kg COeq/kg:
Total emisi LPG = 1,92 kg COeq/minggu
3. Limbah Domestik
Limbah Domestik ini saya kategorikan menjadi 2, yang masig-masing berpotensi menjadi sumber emisi, yaitu limbah cair dari aktivitas cuci dan mandi, serta limbah padat atau sampah harian rumah tangga.