Mohon tunggu...
M Aris Oktavianto
M Aris Oktavianto Mohon Tunggu... Guru - Freelance

Berbagi wawasan

Selanjutnya

Tutup

Music

"Party In The House" Tren Konser Online

24 Mei 2021   18:50 Diperbarui: 24 Mei 2021   19:06 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @djakartawarehouseproject

Surabaya, pandemi covid-19 membuat seluruh kegiatan dan aktivitas di dunia hiburan menjadi berhenti sementara untuk mengurangi penularan virus Covid-19. Dampak terbesar adalah bagi musisi DJ (Disc Jockey) yang normalnya bekerja diatas pukul 10 malam hingga 3 pagi. Kebijakan PSBB yang memberikan batas jam malam dan juga aturan pengurangan kunjungan makan di tempat yang hanya 50% dari jumlah pengunjung normal.

Namun, para musisi DJ ini memiliki inisiatif untuk membuat konser online yang telah di koordinir oleh pihak club dimana mereka tampil ataupun mereka ingin mengadakan penampilan mandiri. Gerakan konser online di bidang musik EDM (Electronic Dance Music) khususnya di Indonesia dimulai sejak event -- event musik EDM seperti Tommorowland dan DWP (Djakarta Warehouse Project) memulai konser online nya. Dengan menggunakan sistem penampilan online ini para penikmat musik EDM bisa berpesta di rumah saja hanya berbekal paket data dan jaringan internet yang lancar.

Untuk di Indonesia sendiri DWP telah memberikan akses gratis bagi para penikmat hanya dengan mendaftarkan diri dan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara acara. Salah satu DJ yang ada di surabaya yang sudah dikenal oleh para penikmat musik EDM di surabaya, yaitu DJ Farid. Ketika club sudah tutup dan tidak ada tempat untuk perform, DJ Farid berinisiatif menggunakan penampilan online untuk tetap update dan menghibur penikmat musik EDM.

"Jadi, saya berkerja di studio musik DJ, disini ada fasilitas studio buat rekaman penampilan gitu, ada green screen ada kamera dan peralatan penunjang lainnya yang nantinya bisa digunakan oleh penyewa studio" ujar farid saat ditemui di The Master Studio (10/3).

Dengan inisiatif tersebut juga dapat dirasakan oleh penikmat yang tidak bisa datang ke club dengan tetap melakukan pesta dirumah.

"Ya dengan masih ada alternatif lain yaitu konsernya diadakan online , penonton bisa berpesta dimanapun tempatnya. Mau rame-rame pesta bareng keluarga. Ya ga masalah kan juga mengobati rindu nya kita berpesta menari di club seperti normal dulu" ujar Angga, penikmat musik (8/3)

Tren konser online ini telah membuat gebrakan di dunia hiburan, untuk tetap menghibur para pecinta musik dimanapun mereka berada tetap bisa menikmati hanya di genggaman tangan.

"Semoga nanti pandemi ini cepat usai dan kita para musisi bisa berjumpa dengan penonton secara langsung dan dapat berinteraksi dengan langsung. Kan kalo kita penampilan onlin ekita gabisa interaksi sama mereka gabisa liat keseruan mereka. Dan kalo online terus gini kasihan sama DJ yang masih nitih karir juga kan nanti para Club ini gaada penghasilan" ujar Farid

Namun, masih banyak efek merugikan yang dirasakan oleh beberapa pihak meskipun gebrakan ini terbilang sudah mengikuti zaman modern dengan teknik virtual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun